Sebanyak 2.900 nelayan kecil yang terdampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menerima Bantuan Sosial Langsung Tunai (BLT) dari Pemerintah. Bantuan sebesar Rp. 600 ribu per nelayan itu disalurkan dalam 7 hari, sejak 19 Desember 2022.
Ribuan nelayan yang menerima bantuan berasal dari 6 Kecamatan meliputi Kecamatan Kaliori, Rembang, Lasem, Sluke, Kragan dan Sarang.
Pada penyaluran hari terakhir Bupati Rembang H.Abdul Hafidz berkesempatan datang secara langsung di pendapa kantor Kecamatan Kragan, Selasa (17/12/2022).
Bupati Hafidz di sela- sela penyaluran BLT menjelaskan nelayan yang mendapatkan bantuan yakni mereka pemilik dan Anak Buah Kapal di bawah 5 Gross Ton (GT), masuk dalam prioritas mendapatkan bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut bersumber dari alokasi 2 persen dari dana transfer pemerintah. Pihaknya berpesan bagi yang belum mendapat BLT dipastikan akan mendapat bantuan dari sumber yang lain.
Pasalnya selain untuk para nelayan kecil, petani tembakau sejumlah 4.974 dan buruh pabrik rokok sejumlah 677 juga mendapat BLT dari sumber dana yang sama.
“Hari ini nelayan di bawah 5 GT mendapat bantuan Rp. 600 ribu. Tidak usah ribut, yang belum dapat pasti akan dapat bantuan dari sumber yang lain,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Mochammad Shofyan Cholid mengungkapkan nelayan kecil dengan kapal di bawah 5 GT paling banyak ada di Kragan.
“Melalui pemberian bantuan tersebut menunjukan bahwa pemerintah hadir dalam menghadapi masalah akibat inflasi kenaikan BBM. BLT diberikan harapannya dapat digunakan nelayan untuk memenuhi kebutuhan harian,” pungkasnya.(Mif/Rud/Kominfo)