300 pemuda khususnya daerah Rembang bagian timur, terutama bagi pemuda kurang mampu dan penyandang disabilitas telah memanfaatkan kesempatan bursa kerja inklusif, Kamis (27/2/20) di Pendopo Kecamatan Sarang.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan bahwa penyandang disabilitas perlu mendapatkan kesempatan sama untuk mengakses pekerjaan. Oleh karena itulah iya mendukung kegiatan ini dan Ia meminta pihak perusahaan juga mengakomodir disabilitas.
Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir jumlah pengangguran di kabupaten rembang menurun secara baik. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2019 sebesar 3,69% menurun dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 4,30%. Akan tetapi upaya untuk menurunkan angka pengangguran juga masih terus dilakukan salah satunya melalui kegiatan bursa kerja inklusif ini.
“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2019 sebesar 3,69 persen, menurun dibandingkan tahun 2016 sebesar 4,30 persen.Namun demikian upaya untuk menurunkan angka pengangguran terus kita lakukan, salah satunya melalui kegiatan Job Fair Inklusif, ” ujarnya.
Ia berharap ke depan bisa terus bersinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Rembang dan stakeholder lain untuk melaksanakan program kegiatan kerjasama ketenagakerjaan inklusif dalam rangka penurunan kemiskinan di Kabupaten Rembang.
Tim Leader SINERGI , Bambang Wicaksono mengatakan bursa kerja inklusif ini untuk menjembatani pemuda kurang mampu maupun penyandang di stabilitas dalam mencari kerja. Para pencari kerja sebelumnya menjalani asestmen terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mengetahui mengenai minat dan bakatnya melalui aplikasi kerja, sehingga bisa lebih terarah.
“Kegiatan ini merupakan bursa kerja pertama di Indonesia yang mengusung konsep inklusif, harapannya serapan tenaga kerja bukan hanya maksimal untuk kategori umum, namun juga maksimal bagi para penyandang disabilitas, ” pungkasnya.