Pemerintah Kabupaten Rembang

4 SMPN Sudah Layak Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Pemkab Rembang telah melakukan tinjauan di 4 SMPN yang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka. Hasilnya dari ke empat SMPN yang terdiri dari SMP N 1 Kragan, SMP N 1 Sale, SMP N 1 Pamotan dan SMP N 1 Sumber, semuanya telah memenuhi syarat serta standar protokol kesehatan (prokes).

Hal itu diungkapkan Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Rembang Imam Maskur usai meninjau SMPN 1 Sale sekaligus tinjauan SMPN terakhir yang melakukan simulasi, Jumat (9/10).

Pjs Bupati Rembang Imam Maskur menyampaikan, rata-rata dari semua sekolah yang telah ditinjau, prokes telah dipenuhi semua. Mulai dari pengukuran suhu tubuh sebelum masuk sekolah, mencuci tangan dan kemudian menyediakan hand hanitizer, mengatur tempat duduk dengan jarak 1 meter dan membatasi jam belajar.

Kemudian pihak wali murid juga telah diminta untuk menandatangani sebuah pernyataan. Bahwa mengijinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.

Dalam tinjauannya, Imam memberi masukan kepada pihak SMPN 1 Sale untuk selalu melakukan penyemprotan kelas seusai digunakan. Pasalnya meja dan kursi yang ada didalam kelas tidak untuk satu siswa saja melaikan digunakan untuk beberapa siswa sesuai jadwal masuk sekolah.

“Dari empat sekolah yang kami tinjau dari segi protokol kesehatan atau prokesnya sudah dipatuhi oleh pihak sekolah. Kemudian wali murid juga sudah tanda tangan diatas materai semuah bahwa mengijinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Kemudian anak-anaknya juga sudah dibekali dari rumah dengan pakai masker, jaga jarak antar meja siswa juga sudah, penyediaan hand sanitizer juga ada dan tempat cuci tangan. Jadi untuk prokesnya sudah dipenuhi semua,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Sale Anwar Sanusi mengatakan, pembelajaran tatap muka dimulai sejak hari Senin kemarin. Untuk hari Senin dan Selasa pembelajaran diisi oleh kelas XII. Sedangkan hari Rabu dan Kamis Kelas XIII, sementara Jumat dan Sabtu untuk kelas IX.

“Masing masing kelas, siswanya dibagi di dua ruangan, misalnya kelas XII A1 dan XII A2, XII B1 dan XII B2 begitu seterusnya. Jadi kalau misal kondisi normal ada 5 ruang kelas, jika pembelajaran tatap muka selama pandemi ini jadi 10 ruang kelas,” jelasnya.

Anwar menambahakan untuk jumlah siswa di setiap ruang kelas selama pandemi ini berkisar antara 14-15 siswa. Dengan jumlah normal disetiap kelasnya 28 – 30 siswa.

Exit mobile version