Menjawab keresahan warga khususnya warga Kecamatan Kragan mengenai bencana abrasi yang terjadi setiap tahunnya di wilayah Kragan, Pemkab kembali tegaskan penanganannya dilakukan tahun 2020. Abrasi dikawasan pantai wilayah Kecamatan Kragan memang semakin hari semakin memprihatinkan.
Bupati Rembang H. Abdul Hafidz dalam sambutannya pada acara Halal Bihalal Syekhermania se-Ekskarisidenan Pati di lapangan Desa Karangharjo Kecamatan Kragan mengatakan di Kecamatan Kragan ada 5 desa yang lokasinya berada di tepi pantai rawan abrasi, dan butuh penangan segera. Bahkan pada Januari tahun lalu abrasi sangat parah dan menyebabkan setidaknya dua kuburan di pemakaman umum di kawasan Pantai Desa Kragan lenyap.
Bupati Hafidz menyampaikannya langsung kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir pada kesempatan itu dihadapan ribuan Syekhermania dan warga Kecamatan Kragan yang memadati lapangan Desa Karangharjo, Senin (2/7/2019) malam.
Hal itu sontak menjawab keraguan warga akan lamanya penanganan abrasi diwilayah Kragan. Bupati berharap dengan hadirnya Gubernur Ganjar membawa pesan positif untuk penanganan bencana abrasi. Penanganannya memang harus diusulkan ke Pemerintah Provinsi mengingat wilayah Laut 0-12 Mil dari Bibir Pantai Menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi.
“Diwilayah Kragan ini Pak Gubernur, terjadi abrasi setiap tahun. Bahkan kemarin mengerikan ada abrasi di makam sampai mayatnya kelihatan ini memprihatinkan, oleh karena itu saya kemarin sudah usul ke Pak Gubernur melalui program yang ada di Provinsi mudah-mudaham hadirnya Pak Gubernur malam ini nanti tahun 2020 penanganan abrasi di 5 Desa bisa direalisasikan oleh Pak Gubernur,” ujar Bupati Hafidz
Untuk diketahui, Pada 11 Januari 2018 lalu telah terjadi bencana abrasi pantai di desa Karanglincak Kecamatan Kragan. Akibatnya sejumlah fasilitas umum, seperti jalan rabat beton, tanggul mushola, pos nelayan, tebing pantai dan warung milik Tasripah rusak, abrasi juga berdampak di wilayah desa lain seperti desa kragan, Tegalmulyo dan Karangharjo.
