Pemerintah Kabupaten Rembang

Sidak Penyakit Mulut dan Kuku di Pasar Hewan, Pemkab Sosialisasikan Gejala Klinisnya

Belasan sapi di Kabupaten Rembang terjakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Merespon hal itu Bupati Rembang H.Abdul Hafidz , Wakil Bupati Mochamad Hanies Cholil Barro serta Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Agus Iwan Haswanto bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Rembang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar hewan Pamotan, Selasa (17/5/2022).

Dalam sidak tersebut Forkopimda bersama dokter hewan mengecek secara acak kondisi sapi yang diperjualbelikan disana.
Mereka mengecek secara fisik kondisi hewan apakah ada tanda-tanda klinis Penyaki Mulut dan Kuku (PMK) atau tidak.

Hasil dari sidak, tidak ada sapi yang terindikasi klinis PMK. Hal itu didasarkan pengecekan fisik sapi seperti mulut dan kaki termasuk kuku.

Bupati Hafidz usai pengecekan kesehatan sapi di pasar hewan Pamotan mengatakan saat ini ada 14 sapi yang terjangkit PMK. Belasan sapi itu tersebar di beberapa kecamatan.

Ditambahkan Bupati pasar hewan ini merupakan tempat yang rentan akan penularan PMK. Meskipun hasil dari pengecekan kesehatan hari ini negatif PMK, pihaknya akan memantau terus perkembangan.

Menurutnya kewaspadaan terhadap PMK perlu dilakukan , karena meskipun tingkat kematian rendah atau di bawah 10 persen, penyakit yang gampang menular ini dapat menurunkan nafsu makan.

“Kita akan pantau terus, karena PMK ini merugikan peternak. Sapi yang asalnya bagus jadi tidak mau makan, inikan mempengaruhi pertumbuhan. ”

Pemkab Rembang akan berupaya agar penyakit ini tidak meluas lagi di Kota Garam. Saat ini Pasar hewan tidak ditutup, Pemkab melalui Dinas Pertanian dan Pangan akan melokalisir sapi yang terkena PMK.

“Kita akan lokalisir ketika ada sapi yang terkena PMK. Di Rembang belum ada tempat karantina, nanti kita siapkan, ” ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto menyatakan, semua hewan yang dibawa di pasar hewan Pamotan sehat dan layak jual. Masyarakat dihimbau tidak perlu khawatir atas kondisi hewan yang masuk di pasar tersebut.

Menurut Agus Iwan, dalam momen tersebut juga memberikan sosialisasi kepada polangan dan peternak akan potensi PMK. Mereka diberikan informasi tentang gejala klinis sapi yang terserang PMK.

“Atas hasil sidak, sementara tidak ada rencana penutupan pasar hewan. Nanti dilihat progres sapi yang terjangkit PMK. Bapak BupatiRembang akan memutuskan setelah melihat kondisi yang memang memaksa dilakukan penutupan,” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)

 

Exit mobile version