Untuk mengangkat hasil pertanian terutama buah-buahan lokal diKabupaten Rembang, “Festival Olahan Makanan dan Minuman Kawista, Kabupaten Rembang, Tahun 2017 digelar di pendapa komplek museum Kartini Rembang, Jumat (18/08/2017).
Acara yang gelar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan(DINTANPAN) Rembang itu, ditujukan untuk mencari inovasi, khusunya produk Kawis yang menjadi icon Rembang.
60 peserta dari berbagai unsur, tampil untuk meramaikan festival ini. Mulai dari Tim penggerak PKK, Darma Wanita, hingga Wanita Tani tak mau ketinggalan.
Menurut keterangan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rembang (Dintanpan) Suratmin, kawis merupakan komiditas buah lokal yang harus dilestarikan. Sehingga, dengan ivent tersebut mampu menjadikan buah yang hanya dapat dijumpai di Rembang ini, mampu di kenal masyarakat secara luas.
“Ini tujuannya untuk melestarikan potensi lokal, agar lebih dikenal masyarakat secara luas. Ada 36 peserta yang ikut dalam festival ini, mulai PKK, Darma Wanita dan Wanita Tani” jelasnya.
Suratmin juga mengaku, sudah mendaftarkan buah kawis di Kementrian pertanian, untuk dapat dilepas menjadi komuditas tanaman unggul lokal yang layak untuk dikembangkan.
“Kami sudah mengajukan kepada Kementrian Pertanian, agar buah kawis dilepas menjadi fariitas unggul lokal” Kata Kepala Dinas Pertanian Rembang Suratmin, Setiap peserta festival, diharuskan menyajikan tiga masakan yang berbahan baku menggunakan buah Kawis. Tiga masakan tersebut, harus diolah menjadi makanan kering seperti kripik kawis, makanan basah, dan minuman, yang berasal dari buah kawis.
Ibu Dwi Joko Prasetyo salah satu peserta lomba dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Rembang menuturnya kelompoknya mengolah buah kawis menjadi tiga macam produk. Mulai dari nastar yang diberinama kawisstar, bubur sum- sum tiga warna yang salah satunya berbahan dasar kawis, selanjutnya kawis diolah menjadi es ultraviolet.
“Pembuatannya sangat mudah dan bisa dibuat oleh ibu rumah tangga lainnya. Selain itu modalnya juga cuup terjangkau,”pungkasnya.