Desa Tasikagung, Rembang, kembali menggelar tradisi arak-arakan sesaji sebagai bagian dari perayaan sedekah laut. Acara ini dimulai dengan meriah pada Kamis (18/4), diikuti oleh lebih dari 1000 warga Desa Tasikagung dari 10 RT.
Rangkaian acara diawali dengan arak-arakan sesaji dari kawasan klenteng Tjoe Hwie Kiong. Sesaji yang diletakkan di miniatur kapal diangkut menggunakan kendaraan Pick Up, memimpin barisan arak-arakan. Sebanyak 30 kendaraan dihias dengan kreativitas tinggi, menampilkan dekorasi seperti burung, kambing domba, dan hanoman yang mengikuti di belakang.
“Jalan Dr. Wahidin adalah batas Desa Tasikagung yang secara turun-temurun dilewati saat ada sedekah laut. Sesuai tradisi, sesaji diarak di batas-batas desa,” jelasnya.
Lintasan arak-arakan dipadati masyarakat yang ingin melihat dari jarak dekat. Setelah sesaji diarak hingga batas desa, selanjutnya dilarung ke tengah lautan.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, menyatakan bahwa arak-arakan sesaji dalam rangka sedekah laut Desa Tasikagung adalah tradisi sekaligus ungkapan rasa syukur atas hasil laut yang melimpah.
“Kami dari pemerintah berharap agar acara ini dapat berjalan lancar, baik, dan tertib. Kami juga berharap tradisi seperti ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, serta memperkaya syawalan di Tempat Rekreasi Pantai (TRP) Kartini,” ujarnya. (Ren/Rud/Kominfo)