Pemerintah Kabupaten Rembang

Aturan Festival Thong-Thong Lek Diperketat, Keamanan Jadi Prioritas

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk memastikan penyelenggaraan Festival Thong-Thong Lek berjalan lancar dan aman. Rakor yang berlangsung di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Rembang pada Senin (17/3) ini dihadiri oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta lintas sektoral. Dalam pertemuan tersebut, aspek keamanan dan persyaratan peserta menjadi perhatian utama agar festival dapat berlangsung dengan tertib.

Sekda Rembang, Fahrudin, menegaskan bahwa keamanan menjadi faktor paling krusial dalam festival tahunan ini. Festival yang dijadwalkan pada 27 Maret mendatang akan berbeda dari tahun sebelumnya, yang hanya digelar di atas panggung tanpa pawai keliling.

“Harus ada ekstra pengamanan, ini kan mulainya malam. Sehingga akan terjadi suatu kerawanan, namun saya yakin bisa dipetakan oleh TNI, Polri, dan Satpol PP,” ujarnya.

Ia juga meminta penerapan sanksi tegas bagi peserta yang melanggar syarat dan ketentuan. Menurutnya, kelonggaran terhadap pelanggaran akan menyulitkan petugas keamanan yang bertugas selama festival berlangsung.

“SOP harus ditegakkan, kalau SOP tidak ditegakkan percuma nanti. Pasti akan menyulitkan petugas, jadi SOP harus benar-benar ditegakkan,” tambahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Rembang, Mutaqin, mengungkapkan bahwa hingga penutupan pendaftaran pada 15 Maret, sebanyak 24 grup telah terdaftar sebagai peserta. Mereka hanya diperbolehkan menggunakan kendaraan pick-up roda empat dengan jumlah terbatas.

“Peserta atau pemain juga kita batasi maksimal satu regu berjumlah 25 orang dan wajib berasal dari Rembang. Nanti kami akan mengumpulkan data dan persyaratan, jika ada yang tidak sesuai, maka akan didiskualifikasi,” ungkapnya.

Selain itu, panitia membatasi spesifikasi audio, yakni subwoofer maksimal delapan boks single, mid disesuaikan, genset wajib silent, serta harus menggunakan sistem suara lokal dari Rembang. Panitia juga mewajibkan peserta menyediakan aux out untuk keperluan shooting.

Mutaqin menjelaskan bahwa peserta akan berjajar sesuai nomor urutan undian di sepanjang Jalan Dr. Wahidin ke arah barat. Saat festival berlangsung, setiap peserta diberikan waktu maksimal 10 menit untuk tampil di depan panggung kehormatan.

“Peserta wajib menampilkan satu lagu wajib dan satu lagu pilihan. Setelah itu baru berjalan. Nanti menjelang garis finis, akan ada juri lagi yang melakukan penilaian,” jelasnya.

Ia memperkirakan bahwa dengan durasi tampil 10 menit per peserta, total waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan 24 peserta adalah sekitar 240 menit atau 4 jam. Jika festival dimulai pukul 21.00 WIB, maka peserta terakhir akan tampil di depan panggung kehormatan sekitar pukul 01.00 WIB.

“Biasanya sampai Gedung Haji itu sekitar pukul 03.00 WIB, pas waktu sahur. Kami menargetkan acara sudah dimulai pukul 21.00 WIB dengan pembukaan oleh MC, dilanjutkan dengan sambutan dan rangkaian lainnya,” tutup Mutaqin. (re/rd/kominfo)

Exit mobile version