Pemkab Rembang sudah menyiapkan akses permodalan bagi para pelaku Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM). Modal tersebut sudah ditangani oleh dinas terkait, yaitu Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Rembang.
Bupati Rembang H Abdul Hafidz saat hadir dalam acara pembekalan UMKM Minggu pagi (04/04/2021) di rumah BUMN milik PT Semen Gresik mengatakan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan program prioritas tahun anggaran 2022. Dimana salah satunya ialah merangkul para pelaku UMKM sebagai ujung tombak kemajuan perekonomian untuk bangkit dari Pandemi.
Program tersebut akan diserahkan kepada dinas terkait. Tujuan program tersebut salah satunya ialah agar pelaku UMKM bisa mendapatkan pelajaran, pengalaman sekaligus bisa memberikan peluang untuk menawarkan program pada UMKM.
Salah satu program tersebut diantaranya fasilitas kredit permodalan yang dapat diakses mudah oleh para pelaku UMKM.
Bupati menyebut selama benar-benar memiliki UMKM, mereka dapat mengakses modal Rp 50 juta tanpa jaminan, dan Rp 300 juta dengan menggunakan jaminan.
Lebih lanjut, Bupati meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pendataan yang pasti, agar kredit modal UMKM tersebut dapat tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya.
“Berkaitan dengan permodalan, saya kira tidak perlu ada kekhawatiran. Karena pemerintah sudah memberikan fasilitas tentang permodalan. Jadi kalau UMKM bisa mengambil tanpa jaminan 50 juta, dengan jaminan sampai 300 juta dengan bunga yang sangat ringan. Jadi saya minta dinas untuk mendata agar tidak semuanya mengatasnamakan UMKM,” tegas Bupati.
Selain itu, kerjasama dengan Indomaret juga telah dirajut. Sejumlah produk pelaku UMKM Rembang sudah bisa dijumpai atau dibeli di indomaret saat ini.
Pembina Forum UMKM Setyo Hariyadi yang juga Pegawai Negeri Sipil dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Rembang mengatakan, setelah sekian lama pandemi melanda negeri ini, Dinperindagkop sangat terbatas untuk melakukan aktifitas kegiatan, pelatihan, dan pameran.
Kegiatan kedinasan yang biasanya rame sekarang sepi, karena semua anggaran direfokusing untuk penanganan Covid-19. Berkat rumah BUMN para pelaku UMKM mendapatkan beberapa kali pelatihan dan termasuk kegiatan talkshow Bupati bersama Forum UMKM.
“Dalam kesempatan ini saya ini menyampaikan beberapa hal. Meski dalam suasana pandemi UMKM masih tetap berkarya. Saya terima kasih kepada rumah BUMN yang sudah melakukan kesempatan memberikan pelatihan, silahkan yang belum gabung,” katanya.
Ia berharap para pelaku UMKM yang sempat drop saat awal awal pandemi covid-19, bisa semakin bangkit terus berkembang. Sehingga dampak positif salah satunya membantu pemerintah dalam upaya mengurangi pengangguran dan menekan angka kemiskinan.