Event besar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN telah berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu. Forum internasional dengan Indonesia sebagai tuan rumah ternyata menjadi momen spesial bagi batik tulis Lasem.
Belasan pemimpin negara yang menjadi anggota ASEAN mengenakan baju batik tulis Lasem. Produk batik tulis Lasem itu merupakan karya Maranatha Ongs.
Para pemimpin negara-negara ASEAN itu mengenakan batik tulis Lasem dari Maranatha Ongs saat Gala Dinner di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta, beberapa waktu lalu. Mereka makan malam bersama dengan Presiden Joko Widodo.
Mereka yang mengenakan batik tulis Lasem yakni Perdana Menteri Kamboja, Samdev Moha Borvor, Sultan Haji Hassanah Bolkiah Brunei Darussalam, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao. Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Singapura H.E Lee Hsien Loong, Presiden Philipina Ferdinand L Marcos, Presiden Republik Korea H.E Yoon Suk Yeol, Perdana Menteri Thailand Sijasak Puangkhetkeow, Perdana Menteri China Li Qiang.
Henri Setiawan pemilik Maranatha Ongs, Senin (18/9/2023) mengaku bangga batik tulis karyanya bersama pengrajin bisa dipakai para pemimpin negara-negara lain. Hal itu membuatnya bersama sang istri Reni semakin semangat dalam berkarya.
Henri mengungkapkan pada tanggal 15 Juli 2023 ada tamu dari Sekretariat Negara datang ke rumahnya yang berada di Desa Karangturi.
“Awalnya saya pikir bercanda, sampai akhirnya mereka membuktikan bahwa mereka dari Kementerian. Kemudian mereka menjelaskan niat mau membeli batik untuk KTT ASEAN, ” ujarnya menirukan perkataan orang dari kementrian Parekraf.
Henri menambahkan kedatangan orang dari Kementerian itu tak serta merta langsung memborong, tetapi mereka melakukan kurasi terlebih dahulu. Mengingat batik pesisiran tak hanya dari Lasem.
“Mereka juga ke beberapa tempat, kan batik pesisiran banyak. Di Lasem juga ke beberapa tempat.”
Baru kedatangan mereka yang kedua memastikan untuk tamu KTT ASEAN memakai produk batik dari Maranatha Ons. Kepastian itu didapatnya pada tanggal 15 Agustus 2023.
“Kalau perasaan ya senenglah, karena dari beberapa tempat dan pesisir banyak pengrajin. Bangga juga bisa mewakili pengrajin Rembang, paling nggak membanggakan kabupaten dengan karyanya kita, apalagi itu dari kurasinnya langsung dari istana,” ungkapnya.
Dia berharap batik tulis Lasem semakin eksis di taraf internasional. Selanjutnya kepada generasi muda diharapkan lebih bangga dengan seni budaya sendiri. (Mif/Rud/Kominfo)