Pemerintah Kabupaten Rembang

Beresiko, Jangan Menikah Usia Dini

Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz Resmikan SMPN 2 Kragan sebagai sekolah ramah anak, Kamis (11/10/2018). Kedatangannya disambut oleh ratusan murid yang mengantri bersalaman dengannya satu persatu.

Dalam kesempatan itu Bupati mengapresiasi pihak- pihak yang terus menggerakkan program Yes I DO. Setelah MTS Riyadl Sedan yang sudah dilaunching sebagai sekolah ramah anak tahun 2018 lalu, tahun ini menyusul SMPN 2 Kragan.

Bupati menjelaskan program Yes I Do arahnya agar anak didik terdidik lebih mandiri. Selain itu program itu akan membuat siswa merasa sekolah lebih menyenangkan.

Dihadapan ratusan siswa Ia menjelaskan tidak melarang orang menikah, namun perlu diperhatikan dari segi umur waktu seseorang menikah. Banyak dampak negatif yang beresiko terjadi dari perkawinan dini.

“Memang banyak yang sms saya, yang halal kok diurusi. Kita harus melihat secara keseluruhan, bagaimana dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari pernikahan dini,” ungkapnya.

Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Rembang Hj.Hasiroh Hafidz menambah perempuan usia muda alat reproduksinya belum sempurna. Mereka mempunyai resiko tinggi jika mengandung.

“Remaja di Remban banyak yang anemia, mereka jika menjadi ibu hamil akan mempunyai resiko yang tinggi, sehingga bisa menambah angka kematian Ibu dan Anak. Belum lagi jika belum bekerja, tentu malah menjadi beban orang tuanya, iya kalau keluarganya mampu, kalau tidak?” terangnya.

Di dalam program Yes I Do yang menunjang sekolah ramah anak, para siswa diberikan materi atau pengetahuan yang positif untuk perkembangan mereka.Diantaranya tentang gender, seksualitas, pertemanan dan keluarga.

Exit mobile version