Pemerintah Kabupaten Rembang

BPBD Rembang Dorong Normalisasi Embung untuk Atasi Kekeringan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang mengimbau desa-desa yang memiliki embung dalam kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) BBWS Pemali Juana agar segera mengajukan permohonan normalisasi embung yang mengalami pendangkalan.

Normalisasi ini dinilai penting untuk meningkatkan kapasitas tampungan air dan mengurangi dampak kekeringan yang kian meluas di sejumlah desa.

Kepala BPBD Rembang, Sri Jarwati, menyatakan bahwa berdasarkan pemantauan lapangan, beberapa embung di Rembang mengalami penurunan drastis dalam jumlah air, bahkan ada yang sudah kering total.

“Bahkan sudah ada yang nol, banyak itu,” katanya.

Selain ketersediaan air yang menurun, embung-embung tersebut juga mengalami pendangkalan signifikan. Jarwati menegaskan bahwa embung harus segera dinormalisasi agar dapat menampung lebih banyak air saat musim penghujan tiba.

“Kemarin saya di Logung, itu kan kewenangan BBWS. Kebetulan saya di Logung itu nol, tidak ada airnya dan itu sangat dangkal. Kami sudah komunikasi dengan desa untuk segera membuat surat permohonan ke BBWS untuk melakukan normalisasi,” jelasnya.

Respons dari BBWS Pemali Juana terhadap laporan masyarakat juga cukup positif. Di musim kemarau ini, BBWS Pemali Juana telah membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di beberapa desa.

“Jadi masyarakat ada yang mengirim surat langsung ke BBWS, misalnya di wilayah timur Woro (Kecamatan Kragan) itu langsung BBWS membantu. Kemudian di wilayah selatan, Krikilan, Logung, Logede itu BBWS juga eksis di wilayah itu,” tambahnya.

Berdasarkan data inventaris, terdapat 24 embung yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Rembang.

Berikut data inventaris embung BBWS Pemali Juana di Kabupaten Rembang:

Exit mobile version