Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto membuka pameran sketsa dan drawing yang bertema Orek-orek #1 di sanggar budaya komplek museum RA.Kartini,Sabtu (11/2/2017)malam. Pameran tersebut menampilkan puluhan karya seni dengan teknik kering dari 45 seniman Rembang maupun dari luar daerah seperti Blora,Tuban, Magelang,Yogyakarta hingga Jakarta.
Wabup dihadapan pengunjung dan seniman meminta pemuda bisa menjadi generasi yang ringan tangan. Bukan suka memukul,tetapi mau mengambil peran dan berbuat sesuatu yang berarti di bidangnya masing-masing.
“Ambillah peran serta janganlah Rembang dikatakan pemudanya kritis soal kekurangan. Tapi jadilah generasi yang ringan tangan,ambil peran serta dibidang kalian,”ujarnya.
Wakil Bupati yang juga masih berusia 30 tahun itu menginginkan pemuda Rembang menjadi pemuda yang membanggakan. Ia pun mengingatkan bahwa hidup bukan tentang siapa yang terbaik,tetapi hidup itu tentang siapa yang berbuat baik.
Dirinya terbuka dalam menerima saran,masukan dan ide dari para pemuda. Yang terpenting bertanggung jawab dan diwujudkan dalam perencanaan yang baik.
Pameran yang selesai tanggal 14 Februari mendatang diikuti para seniman yang sebagian besar anak muda itupun diapresiasi wabup sebagai bentuk peran serta pemuda yang berjiwa seni. Terlebih bagi seniman dari luar kota yang sudah merelakan waktu dan materi untuk berpartisipasi.
Apresiasi terhadap seni tidak hanya ditunjukkan Wakil Bupati saat pameran seni saja. Beberapa karya seni lukis juga bisa dijumpai di ruang kerja dan rumah dinasnya, seperti lukisan karya Abdul Chamim,mulai lukisan hutan mangrove,pantai karangjahe,pantai Kartini sampai hasil karya disain batik tulis dari siswa SMPN 3 Lasem yang menjuarai lomba disain batik tingkat Jawa Tengah.
Perwakilan Panitia pameran,Abdul Chamim menuturkan bahwa pameran seni merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya acara seremonial yang tidak ada tindak lanjut setelah selesai acara.
“Rembang saat ini memiliki wakil bupati yang mencintai seni. Tentu ini sebuah harapan kita bersama agar kesenian tidak hanya sampai disini saja.”
Ia berharap pameran yang digagas oleh sanggar Pesisir itu tidak hanya dilihat sebagai coretan saja. Tetapi bagaimana para penggiat seni ini bisa berkumpul dan bersilaturahmi yang dibingkai dalam kebudayaan ini memunculkan harapan dan inspirasi bagi kemajuan Rembang.