Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memilih seekor sapi jantan jenis Simental bernama “Bulki” sebagai hewan kurban dalam perayaan Iduladha 2025 untuk Kabupaten Rembang. Sapi tersebut berasal dari Desa Bogorejo, Kecamatan Sedan.
Bulki merupakan sapi berusia 2,5 tahun dengan berat lebih dari 900 kilogram. Hewan ini milik salah satu anggota DPRD Rembang, Nur Hasan. Presiden Prabowo memberikan amanat agar hewan kurban berasal dari daerah dengan kualitas terbaik, dengan penekanan pada bobot maksimal dan kesehatan prima.
Pemilihan sapi dilakukan langsung oleh pihak Sekretariat Presiden dengan sejumlah kriteria. Di antaranya, jenis sapi harus Simental, Limosin, Peranakan Ongole (PO), atau Sumba Ongole (SO), berjenis kelamin jantan, dan berumur minimal dua tahun (sudah poel satu pasang).
Selain itu, sapi harus dalam kondisi sehat, dibuktikan melalui Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas setempat, tidak cacat, dan memiliki bobot minimal 800 kilogram. Rencananya, penyerahan sekaligus penyembelihan akan dilakukan di Masjid Desa Sumberagung, Kecamatan Pancur.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan, mengatakan bahwa proses seleksi dilakukan secara ketat. Sejumlah sapi dari wilayah Rembang disaring, dan hanya satu yang berhasil lolos ke tingkat provinsi.
“Kami kirim beberapa kandidat. Tapi memang Bulki paling unggul. Jenis Simental, berat lebih dari 900 kilogram, hampir 1 ton. Harganya sekitar Rp85 juta dan kesehatannya selalu dipantau,” kata Agus.
Menurutnya, tahapan seleksi mencakup verifikasi administratif hingga pemeriksaan medis menyeluruh. Bulki dinyatakan lolos dari seluruh tahapan dan kini memasuki proses pemberkasan.
“Terakhir kami dapat laporan perwakilan pemilik sudah diminta untuk Semarang untuk pemberkasan. Insyaallah jadi,” terangnya.
Ia menambahkan, hingga hari perayaan Iduladha, sapi tersebut akan terus diperiksa secara berkala oleh tim dokter hewan dari Dintanpan Rembang setiap dua minggu sekali. Aspek lain yang turut menjadi perhatian adalah pemberian pakan, kebersihan kandang, serta desinfeksi kandang dan lingkungan.
“Seleksi yang dilakukan pemeriksaan berkala setiap dua minggu sekali oleh dokter hewan dan karantina ternak dengan pemberian pakan yang baik, kebersihan kandang, desinfeksi kandang dan lingkungan,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)