Bupati Rembang mengapresiasi perkembangan Bank Pasar sebagai salah satu BUMD di Rembang. Kepercayaan masyarakat semakin meningkat dan dari sisi aset pun juga demikian.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz saat memberikan sambutan dalam acara undian kilau mutiara Bank Pasar di pendopo Kecamatan Rembang, Sabtu (16/9/2017). Yang terpenting tingkat kepercayaan masyarakat, karena sebelumnya masyarakat hampir tidak percaya dengan Bank Pasar.
“Pemkab selaku pemegang saham tunggal akan selalu konsisten terhadap perkembangan Bank Pasar. Dinamika yang terjadi di lapangan selalu menjadi evaluasi demi kemajuan BUMD ini, termasuk dinamika jarring cantrang,”ujarnya.
Lebih lanjut Bupati mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi di kabupaten Rembang yang ternyata di atas rata- rata pertumbuhan nasional dan provinsi. Data dari BPS pertumbuhan ekonomi di Rembang di angka 5,4 persen, sementara pertumbuhan ekonomi nasional 5,1 persen, sedangkan inflasi bisa ditekan hanya 2,6 persen.
Investasi yang datang di Rembang juga semakin banyak. Mulai pabrik gula, semen, termasuk gas yang ada di krikilan sumber. Belum lagi pabrik sepatu yang akan menyerap sekitar 20 ribu tenaga kerja, jika sudah berjalan semua maka dipastikan Rembang melesat ke depan.
Seiring dengan perkembangan investasi yang positif, ada hal- hal yang dapat menjadi kendala. Diantaranya merebaknya informasi bohong ataupun fitnah di media sosial yang sangat mengganggu kondusifitas wilayah.
“ Saya minta semua dapat menjauhi kebohongan tersebut. Karena hal itu dapat mengganggu pembangunan di semua sektor,” tuturnya.
Sementara itu Dirut Bank Pasar Rembang, Amin Mansur mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada Bank Pasar. Sehingga pihaknya bisa berpartisipasi memberikan deviden kepada Pemkab Rembang berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“ Itu semua semata- mata karena kepercayaan dari para nasabah semua. Semoga kami bisa mengemban amanah ini,”imbuhnya.
Perkembangan asset dari Juli 2016 sampai Juli 2017 mencapai Rp, 8,4 milyar lebih. Nominal tersebut naik 13, 41 persen dari Rp.62,8 milyar lebih menjadi Rp.71,2 milyar lebih.