Bupati Rembang H. Abdul Hafidz memberikan sambutan dan arahan saat menghadiri acara Gerakan Santri Menulis sarasehan jurnalistik ramadhan 2019 di Pondok Pesantren Al-Hamidiyyah Desa Soditan Lasem rabu sore (15/5/2019) waktu setempat.
Menurutnya melalui sarasehan jurnalistik ini peserta dapat mengetahui strategi yang baik dalam menulis dan diharapkan bisa membedakan, memilah dan memilih berita sehingga meminimalisir penyebaran berita hoax yang selama ini beredar dimedia sosial.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada media cetak Suara Merdeka yang berkenan memberikan pelatihan jurnalistik kepada peserta santri Al-Hamidiyyah. Bupati berharap bahwa setelah pelatihan jurnalistik ini akan ada dampak positif bagi masyarakat.
“Melalui sarasehan jurnalistik ini nanti ada strategi ada hal-hal yang bisa diangkat dimedia sosial baik itu instagram, facebook, whatsapp dan lain sebagainya. saya berterimakasih kepada Suara Merdeka biar anak-anak ini tidak apa ya euforianya itu seolah-olah nulis itu bebas apa saja. Nah ini harus ada koridornya, ada strateginya, dan ada fragmennya.” ungkapnya.
Disamping itu pimpinan redaksi media cetak Suara Merdeka Toto Agus Widyatmoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan gerakan santri menulis sarasehan jurnalistik bersama santri ini sudah 25 tahun berjalan tanpa jeda, dan ini merupakan prestasi yang patut untuk diapresiasi.
“Tentu ini sebuah prestasi yang membanggakan khususnya bagi diri kami karena selama 25 tahun tanpa berhenti kami bisa membagikan bekal-bekal kepada kalangan santri khususnya dan pada masyarakat pada umumnya.”
Gerakan santri menulis ini diselenggarakan mulai tahun 1994 sampai sekarang yang rutinitasnya mencapai 15 titik disetiap tahunnya. Menurutnya menulis itu tidak lepas dari ajaran ulama islam zaman dahulu, sehingga ia membagikan bekal-bekal menulis ini kepada santri pada khususnya dan masyarakat kepada umumnya.