Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati dan Wabup Ingin Canangkan Jalan Rembang Tanpa Lubang Tahun 2018

Bupati Rembang H.Abdul Hafidz, S.Pdi dan Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto,SE memiliki rencana mencanangkan jalan tanpa lubang di tahun 2018 mendatang. Rencana itu dibuat agar masyarakat bisa menikmati jalan yang baik dan tidak ada keluhan tentang jalan lagi.

Hal tersebut disampaikan Bupati saat kegiatan Refleksi Satu Tahun Pemerintahan Hafidz-Bayu yang digagas oleh Yayasan Rembang Madani di pendopo komplek museum RA.Kartini,Jum’at (17/2/2017). Dalam acara tersebut dirinya memaparkan berbagai hasil pembangunan di tahun 2016 termasuk infrastruktur jalan yang telah diperbaiki dan yang akan dilaksanakan tahun 2017.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut Bupati akan membeli mobil khusus untuk menangani masalah jalan. “Mobil ini setiap hari akan keliling untuk mencari lubang (jalan yang berlubang),”tuturnya.

Selama 2016 setidaknya ada 60 lebih paket kegiatan untuk infrastruktur jalan. Perbaikan jalan dilakukan merata di 14 kecamatan,meskipun belum menyentuh semua karena baru 68 persen.

Diantaranya jalan Nglojo-Dadapmulyo -Babaktulung Sarang dengan biaya Rp.1,9 milyar, jalan Bonjor-Tawangrejo senilai Rp.1,9 milyar, jalan Kragan-Sedan Rp 2,6 milyar. Ruas jalan Lasem-Kajar dengan anggaran Rp.2,9 milyar, jalan Japerejo Pamotan-Banyuurip Gunem senilai Rp.2,9 milyar, jalan Bangunrejo Pamotan-Rendeng Sale sebesar Rp. 1,1 milyar, jalan Ukir-Pakis Sale dengan biaya Rp. 1,4 milyar.

Selanjutnya jalan Tulung-Sumberejo Pamotan dengan biaya Rp.3,9 milyar,jalan Gunem-Sulang ruas desa Panohan Rp. 1,95 milyar, jalan Krikilan Sumber-Sulang dengan biaya Rp.3,34 milyar. Selain itu beberapa ruas jalan lain yang diperbaiki yakni jalan Wiroto-Meteseh Kaliori, jalan Kaliori-Mojorembun, jalan Dresi-Tambakagung Kaliori,jalan Babagan -Jeruk Pancur, jalan Rukem- Panohan Sulang, jalan Pancur- Wuwur-Johogunung, jalan Sumberagung-Kalitengah-Sidowayah,jalan Ketanggi-Pulo Rembang dan ruas jalan lainnya.

Lebih lanjut Bupati mengungkapkan di tahun 2017 ini jalan Krikilan sampai Sulang akan dituntaskan dengan biaya Rp.10 milyar. Gunem sampai Banyuurip juga akan diselesaikan dengan anggaran Rp.5 milyar dan Banyuurip sampai Jape Pamotan dengan biaya Rp.6 milyar.

Kemudian Sedan-Kragan yang baru sampai Menoro dituntaskan sampai Kragan dengan biaya Rp.6 milyar. Gandri sampai Sedan tahun ini diselesaikan dengan anggaran Rp.4 milyar.

“Yang belum Kunir sampai Pamotan pasar Jetak, belum kebagian anggaran,tapi Kunir sampai Landoh sudah kita anggarkan Rp.3 milyar. Kemudian Landoh sampai Sekararum kita anggarkan Rp.5 milyar hampir selesai.”

Jalan Banyudono-Karangsekar-Babadan-Dresi kulon Kaliori dianggarkan Rp.5,7 milyar. Jalan Banggi-Kuangsan sampai Nganguk belum ada anggaran,namun pemkab sudah menyiapkan dana perawatan Rp 2 milyar diperkirakan selesai.

Jalan Sedan -Lodan dan Jalan Karas-Sidorejo disiapkan anggaran masing-masing Rp.1milyar. Jalan Logede sampai Krikilan Sumber akan disentuh dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesarRp. 5 milyar namun belum tuntas.

“Yang menjadi blunder kami belum merencanakan perbaikan jalan jape-pamotan,karena kita sudah dua kali melakukan perawatan dalam satu tahun. Karena sebelum hujan kita nilai sudah baik,namun setelah hujan sekarang rusak lagi,”tuturnya.

Selain itu jalan Sale-Tahunan juga tidak dianggarkan karena setelah dilakukan perawatan kondisinya baik,tetapi setelah turun hujan sekarang rusak. Karena sistem penganggaran pelaksanaan tidak boleh mendahului sebelum ada ketetapan dan sebelum ada anggaran,maka Bupati meminta kesabaran dari masyarakat.

Kondisi jalan berlubang saat ini tidak hanya terjadi di kabupaten Rembang saja,banyak daerah yang juga mengalami masalah jalan karena turunnya hujan. Bahkan kondisi jalan nasional seperti pantura dari Surabaya hampir sampai Brebes juga banyak sekali ditemui lubang.

“Selain faktor hujan faktor lain yang menyebabkan jalan rusak adalah kendaraan dengan tonase berlebih.Saya sampai jengkel ketika saya mortal jalan karas sedan di depan Koramil juga dihancurkan pakai bego,”ujarnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Rembang Madani,Muhammad Affan menjelaskan bahwa kegiatan refleksi tersebut merupakan wadah untuk bercermin dan mengevaluasi atas apa yang sudah dilakukan dalam satu tahun ini. Apakah sudah memenuhi janji yang disampaikan saat berkampanye dan apakah sudah memenuhi target yang diinginkan.

Disadari selama satu tahun ini para pendukung sering menjadi sasaran keluh kesah masyarakat terkait jalan. Namun hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterima karena saat kampanye tim pendukung memang menyampaikan janji tentang pembangunan.

“Selama ini memang kita menjadi sasaran keluh kesah karena dulu kita janji tentang pembangunan. Namun kita harus mengambil sisi positifnya kita dinilai dekat dengan pemerintah. Kita sadari bahwa pembangunan daerah butuh proses dan menjadi salah satu tugas tim pendukunglah menjelaskan kepada masyarakat,”tandasnya.

Exit mobile version