Apel memperingati hari santri tahun ke 3 di alun-alun kota Rembang pada Minggu pagi (22/10/2017), berlangsung dengan sangat hikmat. Apel yang dimulai pada pukul 09.00 WIB itu, diikuti oleh ribuan santri dari seluruh pondok pesantren, yang ada diwilayah Rembang dan Lasem. Peserta hingga petugas upacara, terdiri dari perwakilan pondok pesantren, lengkap dengan baju koko, songkok, dan sarungnya.
Bupati Rembang H Abdul Hafidz, yang didaulat sebagai pembina apel, tak mau ketinggalan pada momentun hari santri untuk menggunakan sarung.
Dalam sambutanya, Bupati Rembang mendorong para santri yang diluar, maupun didalam pesantren, harus mampu mengikuti perkembangan zaman, serta menjadi suri toladan ditengah masyarakat.
“Saya pesan dua hal yang paling penting, yaitu sebagai santri harus bisa mengikuti perkembangan zaman, santri harus menjadi teladan bagi umat” kata Bupati Rembang.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, santri masakini harus terus mengikuti perkembangan zaman, mengembangkan diri untuk menambah wawasan, serta bersikap tegas dalam setiap menghadapi persoalan. Selain itu, santri masakini dituntut fleksibel dalam menerapkan ajaran agama islam.
“Santri harus mengikuti perkembangan zaman, menghadapinya dengan hati-hati dan bijak. Santri masakini tidak boleh kaku, harus fleksibel dalam menerapkan ajaran islam” tambah Abdul Hafidz.
Usai mengikuti apel, ribuan santri yang ada dibawah naungan PCNU Rembang, dan Lasem, langsung mengikuti kirap merah putih. Kirap tersebut menandakan komitmen para santri untuk menjaga keuntuhan negara Republik Indonesia.