Peringatan hari santri nasional di Kabupaten Rembang digelar dibeberapa titik, utama di ditingkat kecamatan. Namun pada Minggu malam, (21/10/2018) peringatan hari santri digelar di pendapa kompleks Museum Kartini Rembang.
Ribuan santri dari berbagai usia dan generasi datang untuk ikut memperingati hari santri. Dalam kesempatan itu, turut hadir KH Zaim Ahmad Maksum Lasem, KH Maemun dari Cepu, ikut hadir memeriahkan acara yang dikemas dalam diskusi obrolan santri.
Sebagai orang yang pernah dibesarkan di Pondok Pesantren, Bupati Rembang H Abdul Hafidz tak mau melewatkan momen tahunan. Sudah tiga tahun Pemkab Rembang mendukung penuh peringatan hari santri.
Dalam kesempatan itu, Bupati Rembang memberikan semangat dan berbagi pengalaman selama berada di pondok, hingga menjadi pemegang kebijakan di Rembang.
Ia juga mengajak, agar para santri mengambil peran, dan andil dalam setiap kebijakan pemerintah. Dalam sejarah bangsa Indonesia, santri memiliki peran yang sangat luar biasa.
“Santri harus bermanfaat bagi bangsa dan negara. Kalau sudah menyatakan sanggup maka kita harus siap mengambil potensi yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Jangan sampai diambil orang lain, utamanya yang berkaitan dengan bangsa dan agama. Santri ini harus bangkit, jangan heran kalau ada yang menggunakan santri setelah sukses terus ditinggal, ini jangan sampai seperti ini. Maka santri harus mengambil peran di Pemerintahan, jangan sampai diambil orang lain. Sudah saatnya santri mengambil peran di pemerintahan,” tegasnya.
Sementara itu KH Zaim Achmad Ma’soem mengajak kepada para santri terus belajar, bukan hanya di pesantren tetapi juga mempelajari ilmu diluar pesantren.