Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati Hafidz: Santri Harus Percaya Diri untuk Meraih Masa Depan

Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menekankan pentingnya kepercayaan diri bagi para santri untuk meraih cita-cita, termasuk menjadi pemimpin negara. Dalam upacara Hari Santri Nasional ke-10, ia menyebut santri bisa berkontribusi besar di berbagai bidang, seperti yang telah dicontohkan oleh tokoh nasional.

Menjadi santri harus percaya diri karena santri bisa menjadi apa saja, bahkan pemimpin negara. Contoh nyata adalah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang pernah menjadi presiden, dan KH. Ma’ruf Amin, yang saat ini menjabat sebagai wakil presiden.

Pernyataan ini disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia dalam upacara peringatan Hari Santri Nasional ke-10 yang digelar di alun-alun Kota Rembang, Selasa (22/10).

Bupati Hafidz mengungkapkan bahwa selain menjadi pimpinan negara, banyak santri yang berhasil menjadi menteri, pengusaha, hingga birokrat. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada hal yang mustahil bagi santri, selama mereka mau berjuang, berusaha, dan tidak mudah menyerah.

“Semua pasti bisa diraih. Seperti pepatah yang diajarkan di pesantren, ‘man jadda wajada’, barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil,” ujar Bupati Hafidz.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hafidz juga mengatakan bahwa tema Hari Santri tahun ini, “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan”, harus menjadi momentum bagi para santri untuk terus berupaya mewujudkan masa depan yang cerah.

“Maka kepada para santri saya berpesan, ‘Rengkuhlah masa depan dengan semangat dan ketekunan. Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Teruslah berinovasi dan berkontribusi untuk meraih kegemilangan masa depan Indonesia,’” tegasnya.

Bupati Hafidz juga menekankan bahwa Hari Santri bukan hanya milik para santri dan pesantren, tetapi juga milik seluruh elemen bangsa yang mencintai negaranya.

“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh komponen bangsa, apa pun latar belakangnya, untuk ikut serta merayakan Hari Santri,” pungkasnya. (re/rd/kominfo)

Exit mobile version