Setelah menjenguk Sukimin dan keluarga yang rumahnya ludes terbakar di desa Mantingan Kecamatan Bulu, Bupati Rembang Abdul Hafidz bertolak ke desa Pranti Kecamatan Sulang.
Disana orang nomor satu di Rembang itu meninjau pengiriman bantuan air bersih dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk warga desa Pranti yang sejak Agustus kemarin kesulitan mendapatkan air bersih.
Bupati mengatakan dalam penanganan bencana kekeringan ini dirinya telah menyiapkan bantuan berupa air bersih dari berbagai sumber dana. Diharapkan dengan adanya bantuan ini masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan air bersihnya.
Seperti bantuan droping air bersih dari Baznas senilai Rp. 10 juta. Dengan harga per 1 tagki Rp. 200 ribu maka akan ada 50 tagki air bersih yang diberikan.
Dirinya berharap masyarakat khususnya Kepala Desa yang daerahnya mengalami kekurangan air bersih bisa segera mengirimkan proposal permohonan air bersih kepada Pemkab. Agar bantuan pasokan air bersih bisa segera dikirimkan.
“Sepanjang ada permintaan kami akan segera melayani dengan maksimal, dengan cepat, tinggal kesiapan masyarakat sendiri sejauh mana permohonannya kami terima, jadi akan kami koordinasikan dengan sumber-sumber yang ada BUMN, BUMD, APBD, Baznas, kita gerakkan semua,” tandasnya
Setiap seminggu sekali, desa ini menerima satu kali droping air bersih dari Pemkab Rembang. Setiap kali droping, rata-rata empat tangki air bersih.
Namun bantuan tersebut masih belum dapat mencukupi kebutuhan waqrga disana yang terdiri atas 240 kepala keluarga. Sehingga, Pemerintah desa setempat, September ini kembali mengajukan permohonan air bersih tambahan kepada Pemkab Rembang.
Kepala Desa Pranti Dahlan mengatakan, sebenarnya ada dua embung di desa tersebut. Namun kenyataannya dua embung yang sudah ada sejak tahun 2015 itu hanya efektif untuk kemarau pada tahun 2016 dan 2017 lalu. Sedangkan untuk kemarau panjang tahun ini, dua embung tersebut kering.