Pemerintah tak bosan-bosan menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk tetap waspada agar dapat terhindar
dari bahaya Narkoba dan paham-paham Radikalisme yang dapat memecah belah NKRI.
Hal tersebut disampaikan Bupati Rembang Abdul hafidz Pada kegiatan pengajian akbar tasyakuran sedekah Bumi desa Pamotan hari Selasa (8/8/2017) di balai desa Pamotan.
Bupati mengatakan penggunaan narkoba di Indonesia yang sudah membahayakan telah ditindaklanjuti oleh pemerintah dengan menetapkan Indonesia darurat narkoba. Akhir-akhir ini pemerintah dikagetkan banyaknya penyelundupan pasokan narkoba, tidak tanggung-tanggung narkoba yang masuk di indonesia mencapai 3 Ton lebih . apabila tidak ditertangkap tentu sangat membahayakan .
Menurut Bupati Narkoba adalah salah satu bentuk penjajahan yang dapat memecah belah bangsa , banyak terjadi tindak kriminal akibat pengaruh efek yang tidak baik dari Narkoba.
Selain Narkoba Bupati Abdul hafidz mengingatkan masyarakat agar terus waspada terhadap Radikalisme yang hingga saat ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Kewaspadaan perlu dilakukan sebagai bentuk kecintaan kepada NKRI.
“Atas nama islam kadang perbuatannya tidak mencerminkan orang islam seperti adanya aksi terorisme.’ Demikian pula dicontohkan hancurnya negara islam diarab karena salah dalam pemahaman agama. Orang disana banyak belajar agama justru tidak disertai cinta kepada negara,sehingga mudah diadu domba dan akibatnya negaranya hancur”, ungkapnya.
Bupati mengajak seluruh masyarakat bersama-sama bisa menjaga NKRI, dan para orang tua untuk mengantisipasi terhadap bahaya narkoba bagi anak-anaknya. “,Narkoba saat ini menjadi ancaman serius bangsa ini karena narkoba bisa memutus mata rantai generasi bangsa ini,” pungkasnya