Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati Ingatkan Pentingnya Perhatian Terhadap Anak, Wagub Serukan Pemilu Damai

Akhir-akhir ini banyak sekali perilaku generasi saat ini yang melenceng dari luar norma- norma agama dan norma susila seperti miras, perkelahian dan lainnya. Ini harus menjadi perhatian bersama.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz saat menghadiri acara Haul Simbah Djumali, Simbah Abdul Alim, dan Masyayikh Tuyuhan di desa Tuyuhan Kecamatan Pancur, Kamis (21/9) yang dihadiri ratusan orang.

Menurutnya salah satu faktor penting untuk memberikan contoh kepada anak-anaknya adalah sosok seorang ibu. Seperti apa yang dikatakan Nabi Muhammad Saw yang menyebut setelah Allah Swt, sebagai manusia harus menyangi ibu.

“InsyaAllah kalau ibu anak manut, seperti yang dikatakan kanjeng Nabi Muhammad Saw setelah sayang kepada Allah itu sayang kepada siapa, kanjeng Nabi jawab ibu, terus siapa lagi, jawabnya ibu, ibu baru kemudian bapak,” ujarnya.

Seorang Ibu memiliki tiga fungsi, yakni hamil dan melahirkan, menyusui dan ketiga menjadi contoh atau sekolah bagi anaknya diluar sekolah formal. Namun saat ini banyak ibu yang justru merasa sedih ketika hamil dan tidak sedikit ibu tidak mau menyusui anaknya.

Akibat dari tidak mendapat perhatian sang Ibu seperti tidak mendapat air susu ibu (ASI) sampai usia 6 bulan rawan terkena stunting. Dari data pemerintah, 30 persen kondisi bayi di Rembang dalam kondisi stunting.

Sementara Wakil Gubernur KH Taj Yasin Maimoen yang juga hadir dalam acara tersebut, meminta masyarakat Jawa Tengah menjaga kerukunan dan saling menghormati, agar pelaksanaan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) berjalan lancar, aman, damai, dan kondusif.

Gus Yasin, sapaan dia, mengatakan perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi adalah hal yang wajar. Namun jangan sampai perbedaan tersebut mengakibatkan perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kalau Allah SWT saja mempunyai sifat Ar Rahman Ar Rahim, kenapa kita tidak memiliki sifat Ar Rahman Ar Rahim. Jangan sithik-sthik tukaran, bedha pilihan ungkur-ungkuran, ketemu mboten purun. Maka Pemerintah Jawa Tengah mengajak masyarakat semua saling menghormati,” katanya.

Wagub meminta peringatan haul itu menjadi bahan renungan, khususnya bagi umat muslim untuk mengingat kembali teladan-teladan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, yang toleran terhadap orang-orang yang berseberangan dan berbeda keyakinan. Selain itu Rasulullah SAW tidak pernah memaksakan kehendaknya agar orang lain mengikuti ajarannya.

Exit mobile version