Bupati Rembang H.Abdul Hafidz mengunjungi korban lemparan batu dari suporter Persis Solo saat yang mendapat perawatan di RSU dr.R.Soetrasno Rembang, Minggu (16/7/2017). Sembilan korban yang mendapat pelayanan rawat jalan, baik laki-laki maupun perempuan.
H.Abdul Hafidz yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSIR Rembang kepada juga menyatakan manajemen PSIR menanggung biaya pengobatan suporter tersebut. Rata- rata mereka mengalami luka pada bagian kepala yang diduga terkena lemparan batu suporter tim tamu pada laga Minggu sore (16/07/2017) di Stadion Krida Rembang.
“Korban dari suporter, dari saya selaku Ketua Umum, menejemen mas Wiwin Winarto, dan Dirut RSUD, akan menanggung sepenuhnya semua pengobatan para korban luka yang dirujuk ke rumah sakit, ” ujarnya.
Bupati Rembang mengimbau para suporter pendukung PSIR tidak melakukan aksi tidak terpuji seperti apa yang dilakukan suporter Persis Solo. Hal tersebut dapat merugikan semua pihak, termasuk bisa merugikan tim PSIR jika terkena sangsi dari PSSI.
Setidaknya ada sembilan suporter PSIR yang menjadi korban atas bentrok suporter antara PSIR dan Persis Solo yang mendapat perawatan di RSU. Zubaidi desa Ngemplakrejo RT/RW 02/01 Kecamatan Pamotan, luka sobek bagian kepala akibat lemparan batu, Musa Ikhwa Riska desa Tambakagung RT/RW 6/1 Kecamatan Kaliori, luka Sobek bagian kepala akibat lemparan batu. Retno Febriyanti desa Ukir Sale
mengalami sobek dikepala akibat lemparan batu, Ahmad Hanif warga desa Pamotan 2/1 luka sobek bagian kepala akibat lemparan batu.
Selanjutnya Sukir warga Pondokrejo Kecamatan Bulu, Ahmad nasirudin ds. Cabean Bulu, Lukman Hazim desa Lemah putih Kecamatan Sedan semuanya mengalami luka sobek bagian kepala akibat lemparan batu, kemudia Nanda Andini putri warga desa Tawangsari Rembang pingsan dan Nana Nurhayati warga desa Mondoteko Rembang.
Sebelumnya dalam pertandingan PSIR Rembang menjamu Persis Solo bermain imbang di babak pertama. Baru di awal babak kedua PSIR berhasil unggul 1-0, selang tidak lama kericuhan terjadi antara kedua suporter dan pada menit ke 50 pertandingan dihentikan.
Kericuhan terjadi cukup lama dan setelah melakukan musyawarah dengan kedua tim dan panitia pertandingan akhirnya pertandingan ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Tidak dilanjutkannya pertandingan karena tim tamu Persis tidak berkenan melanjutkan pertandingan dengan alasan keamanan meskipun sudah ada jaminan keamanan dari pihak keamanan dan suporter PSIR siap keluar dari stadion jika pertandingan dilanjutkan.
Harapan semua pihak kericuhan yang terjadi antara kedua suporter bisa segera mereda dan dilupakan. Karena pada dasarnya sepakbola menjadi suatu hiburan masyarakat, apalagi menurut keterangan Komandan Ganster M. Fadlun hubungan kedua suporter selama ini cukup baik.