Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati Menerima Kunjungan PCNU Rembang dan Lasem Terkait Penolakan Lima Hari Sekolah

Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang dan Lasem menemui Bupati Rembang Abdul Hafidz di ruang rapat Bupati, Kamis (24/8/17) siang. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk meminta dukungan atas aksi yang akan digelar terkait penolakan kebijakan lima hari sekolah.

Rencananya, aksi akan dilakukan dalam bentuk istighosah. Selain itu akan dibentangkan spanduk dan banner   sebanyak 999 dan bertuliskan tentang penolakan kebijakan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

“Kami memohon doa restu kepada beliau bapak Bupati atas rencana penyelenggaraan aksi di hari yang akan datang. Bahwasanya kami mewakili warga menyatakan menolak kebijakan lima hari sekolah,” ungkap Ketua PCNU Rembang, KH Achmad Sunarto.

Penerapan kebijakan lima hari sekolah dinilai tidak tepat jika harus diterapkan. Sekolah Madrasah dipastikan terkena dampaknya.

“Alasannya sudah jelas, Madrasah akan mati jika kebijakan itu benar diterapkan. Kalau dirinci alasan-alasan semuanya, pasti akan banyak,” imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Ketua PCNU Lasem, KH Shalahudin Fattawi. Ia menilai aksi penolakan terhadap kebijakan lima hari sekolah bukan hanya mewakili kaum Nahdliyin Rembang saja, namun juga mewakili seluruh warga di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz seusai pertemuan mengaku siap mengawal gerakan penolakan kebijakan lima hari sekolah yang diinisiasi oleh PCNU Rembang dan Lasem. Aksi akan dilakukan pada Rabu (30/8/17) mendatang.

“Aksi ini sebenarnya sama dengan apa yang saya rasakan yang menolak kebijakan lima hari sekolah. Meskipun saya Bupati yang menolak sendiri, selama ini tidak ada intervensi dari pihak manapun,” tandasnya.

Exit mobile version