Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati Mutasi Puluhan Pejabat, 10 Diantaranya Isi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memutasi 56 orang pejabat , Jum’at (5/5/ 2023). Pelantikan yang berlangsung di aula lantai IV Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Rembang dilakukan oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz.

Ada 10 jabatan Pimpinan Tinggi Pratama ditempati oleh nama baru yang sebelumnya telah menjabat di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain. Berikut 10 nama Pimpinan Tinggi Pratama baru:

1.Dwi Wahyuni Hariyati dilantik menjadi Asisten Administrasi Umum Sekda. Dwi Wahyuni sebelumnya menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) digeser

2. Mustain Kepala Inspektorat mendapat amanah baru senagi Kepala Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman.

3. Agus Salim, yang semula menjabat Kepala Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman menjadi Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat Sekda.

4. Dwi Purwanto dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dilantik menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik.

5. Drupodo, yang sebelumnya  Kepala Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik, kini dipercaya menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.

6. Imung Tri Wijayanti yang semula menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, kini mendukuki Kepala Inspektorat.

7.Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika
, Prapto Rahardjo mendapat amanah sebagai Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana.

8. Gantiarto Stephanus, yang sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang, kini menjabat Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika.

9.Arif Romadhlon dari Kepala Dinas Perhubungam sekarang menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

10. Afan Martadi yang sebelumnya Kepala Badan Kepegawaian Daerah, kini mendapat jabatan baru sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)

Bupati Hafidz menjelaskan rotasi atau mutasi jabatan tersebut mengacu sistem di dunia pendidikan, bagi yang sudah bisa memajukan agar digeser ke lokasi yang belum maju, agar nantinya ikut menjadi maju.

“Ini bener ini, misalnya ada kepala sekolah kok sudah maju harus digeser yang ndak maju, gradenya diturunkan. Ojo merasa waduh pak Bupati kok percuma cah-cah, wis tak rewangi koyo ngene malah kok didhunke grade, misale lho. Semua sama, tidak ada pembedaan, “ terangnya.

Hafidz membenarkan bagi yang promosi jabatan, ada pertimbangan karena jabatannya sudah mentok. Tapi ada pula pejabat baru sudah dipromosikan, lantaran dinilai memiliki kinerja yang bagus.

“Senioritas iya, tapi etos kerja ini juga menjadi pertimbangan. Apabila ada yang muda kok dipromosikan, salah satunya karena kinerja. Itu tidak salah, “ tandas Bupati.

Menurutnya, langkah ini jangan diartikan tidak memperhatikan pegawai senior. Tapi semata-mata untuk mengejar ketertinggalan di semua bidang.

“Di era sekarang, pemerintah butuh kerja yang gesit. Bukan menyepelekan yang tua-tua, tetapi ini memang untuk mengejar ketertinggalan, “ ucapnya.

Ia menekankan kepada jajarannya jangan sampai melontarkan kalimat-kalimat yang tidak baik pasca mutasi jabatan, karena hal itu hanya akan mencoreng pribadi dan nama institusi.

“Sekali lagi ini saya peringatkan jangan sampai ada spekulasi mengeluarkan kata-kata yang akan mencoreng institusi. Saya tidak ingin ada kalimat yang mengganggu kelancaran, ketenangan dan kenyamanan di birokrasi kita, “ lanjut Hafidz.

Usai mutasi kali ini , ada tiga jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kosong. Posisi Kepala DLH, Kepala DPMPTSP dan Kepala DPUTARU sementara ini akan diisi seorang Pelaksana Tugas (Plt).

Soal kenapa ia melantik para pejabat di hari Jum’at Legi, Bupati membeberkan watak Jum’at Legi. Sisi positifnya adalah mampu mengayomi, bisa diandalkan, jarang mengeluh, dibekali kesabaran dan tidak pelit.

“Jadi kalau wataknya masih pelit, berarti ya tidak Jum’at Legi, “ selorohnya.

Sedangkan sisi negatif Jum’at Legi, yakni mudah berprasangka buruk dan mudah terpengaruh lingkungan yang kurang baik. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version