Sebanyak 311 mahasiswa diantaranya 216 mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang dan 95 mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta siap diterjunkan di Rembang. Kedatangan mereka dalam rangka program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik selama 45 hari di empat kecamatan dengan prioritas desa miskin.
Empat kecamatan ini diantaranya Kecamatan Sarang yang tersebar di 10 desa, Kecamatan Sedan di 11 desa, lima desa di Kecamatan Pancur serta lima desa di Kecamatan Lasem. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Bupati Rembang H. Abdul Hafidz beserta sejumlah Kepala OPD dan Camat di Pendapa Museum RA Kartini Rembang, Selasa sore (9/7/2019).
Bupati dalam sambutannya berharap mahasiswa ini bisa mendorong warga setempat agar bisa mengoptimalkan potensi yang ada untuk mendongkrak ekonomi mereka. Sehingga desa sasaran KKN bisa lepas dari kemiskinan
“Namun sebetulnya ini perlu kami sampaikan, kalau kita mampu menggarap mengeksploitasi potensi yang ada di empat kecamatan yang saya sampaikan tadi, saya kira tidak menutup kemungkinan nanti di kecamatan-kecamatan itu justru akan menyalip kemajuan-kecamatan nya dibidang apapun dengan kecamatan yang lain. Saya percaya karena mahasiswa UNDIP dan UNS ini tidak perlu diragukan lagi, ” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa dengan mayoritas masyarakatnya yang familiar akan ramahnya, kaya akan sumber daya dan dengan program-program yang sudah dicanangkan, melalui ini Pemkab optimis bahwa Kabupaten Rembang bisa menurunkan angka kemiskinan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah ditetapkan yaitu menekan angka kemiskinan hingga 11,5 persen hingga akhir jabatan.
Selain itu, Bupati menyampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) menetapkan angka kemiskinan di Kabupaten Rembang ini menurun 2,9 persen. Hal ini diapresiasi oleh media cetak Radar Kudus bahwa Rembang dinobatkan menjadi Kabupaten dengan Sistem Pengentasan Kemiskinan Tercepat saat acara Radar Kudus Award di Grobogan Senin (8/7) lalu.