Sebanyak 841 jamaah haji asal Kabupaten Rembang tiba di Tanah Air melalui Debarkasi Donohudan, Boyolali, akhir pekan lalu. Bupati Rembang, H. Harno, bersama Wakil Bupati HM Hanies Cholil Barro’, menyambut langsung kepulangan para jamaah yang tergabung dalam Kloter 55, 56, dan 57 tersebut.
Kepulangan jamaah terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter). Kloter 55 tiba di Donohudan pada Sabtu (29/6/2025) sekitar pukul 21.00 WIB dan diberangkatkan menuju Rembang pada pukul 22.15 WIB. Kloter 56 menyusul pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, dan Kloter 57 tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Usai menjalani pemeriksaan, para jamaah diberangkatkan kembali ke Rembang menggunakan bus.
Dalam sambutannya, Bupati Harno menyampaikan bahwa kepulangan jamaah haji bukan sekadar kembali dari Tanah Suci, tetapi juga membawa predikat mulia sebagai tamu Allah yang telah menunaikan rukun Islam kelima.
“Ini menjadi kebanggaan, tidak hanya bagi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga bagi masyarakat dan pemerintah Kabupaten Rembang,” ujar Bupati.
Ia berharap para jamaah dapat menjadi teladan di lingkungan masing-masing, menyebarkan nilai-nilai kebaikan, memperkuat ukhuwah islamiyah, serta menjaga harmoni sosial. Nilai keimanan, keikhlasan, dan kepedulian sosial yang terasah selama menjalankan ibadah haji diharapkan terus tumbuh dalam kehidupan sehari-hari.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas haji, termasuk unsur pemerintah daerah, Kementerian Agama, tenaga kesehatan, para pembimbing, dan pendamping haji atas pelayanan terbaik selama proses haji hingga kepulangan jamaah.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Rembang, M. Muhson, mengungkapkan bahwa seorang jamaah dari Kloter 55 bernama Asrun masih menjalani perawatan di Rumah Sakit King Salman, Arab Saudi. Warga Desa Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang, itu belum dapat dipulangkan bersama rombongan.
“Kita doakan, semoga beliau segera diberi kesembuhan dan bisa dipulangkan ke Kabupaten Rembang,” ujar Muhson.
Ia juga mengimbau agar para jamaah menjaga kesehatan dan mengatur waktu istirahat setibanya di rumah, mengingat banyaknya kunjungan dari keluarga dan tetangga setelah kepulangan.
“Setibanya sampai di rumah, mungkin tamu yang datang banyak, tapi tetap jaga kondisi, jangan sampai terlalu kecapekan,” pesannya.
Pada musim haji tahun ini, dua jamaah asal Rembang dilaporkan wafat di Tanah Suci. Mereka adalah Sumariyono Kandar, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Gunem, dan Khasanah, warga Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang. (Mif/Rud/Kominfo)