Posko Satgas BUMN Tanggap Bencana Nasional Penanggulangan Covid-19 , Rabu (22/4) diresmikan Bupati Rembang H Abdul Hafidz dan jajaran. Satgas yang dikoordinatori PT Semen Gresik ini bertugas mengkoordinir BUMN di wilayah Rembang untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19.
Dalam kegiatan itu, juga dilakukan serah terima bantuan berupa logistik dan alat pelindung diri seperti ribuan masker medis dan masker kain, wastafel portabel hingga bantuan rumah karantina desa untuk penanganan Covid-19 di Rembang.
Bantuan diserahkan oleh Direktur Utama PT Semen Gresik Mukhamad Saifudin dan diterima oleh Bupati yang juga merupakan Ketua Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Rembang. Hadir dalam kegiatan ini Ketua Posko Satgas BUMN Tanggap Bencana Nasional Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jateng, Muchammad Supriyadi, jajaran Direksi PT Semen Gresik, Sekda Rembang Subakti dan Plt Kepala BPBD Rembang Budi Asmara.
Direktur Utama PT Semen Gresik Mukhamad Saifudin mengatakan sebelum launching Posko Tanggap Bencana BUMN wilayah Rembang ini, perseroan sudah aktif bergerak dalam upaya penanganan Covid-19. Bentuk kegiatannya beragam mulai dari penyemprotan disinfektan di ruas-ruas jalan di Kabupaten Rembang, bantuan tenda pemeriksaan Covid-19 di kawasan perbatasan Rembang dan lain sebagainya. Hingga pertengahan April ini, total bantuan penanggulangan Covid-19 yang dikucurkan Semen Gresik sudah lebih dari Rp1,5 miliar.
Pihaknya berharap kehadiran Posko Satgas Bencana BUMN mampu berkontribusi nyata mendorong percepatan penanggulangan Covid-19 di Rembang. Pembentukan posko tingkat kabupaten yang dikoordinatori Semen Gresik ini merupakan langkah lanjutan setelah Kementerian BUMN membentuk satgas di gugus tugas wilayah Jateng. Posko tingkat kabupaten diharapkan bisa lebih memperkuat berbagai upaya penanganan Covid-19 di daerah.
“Semangat BUMN hadir untuk Indonesia kita hadirkan lewat posko tanggap bencana ini,” kata Mukhamad Saifudin.
Sekretariat Posko Satgas BUMN Tanggap Bencana Nasional Penanggulangan Covid-19 ini berlokasi di Kampus Akademi Semen Indonesia (AKSI) Rembang. Satgas yang diketuai Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana ini membawahi BUMN wilayah Rembang. Beberapa di antaranya yakni PT PLN (Persero), Perhutani, Telkom, Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Bulog, Permodalan Nasional Mandiri (PNM), Jamkrindo, Pertamina, Pegadaian, Taspen dan lain sebagainya.
Berbagai bantuan yang dihimpun Satgas Bencana BUMN ini disalurkan kepada tiga sasaran utama. Bantuan berupa masker kain serta wastafel portabel untuk cuci tangan diprioritaskan untuk warga. Sedangkan untuk puskesmas bantuan berupa alat pelindung diri yang dapat digunakan lagi (reusable). Khusus untuk rumah sakit rujukan Covid-19 di Rembang bantuannya berupa APD sekali pakai (disposable), vitamin dan obat serta masker medis.
“Sinergi dengan Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Rembang maupun elemen lainnya akan terus kita perkuat. Semen Gresik yang merupakan keluarga Semen Indonesia Grup (SIG) dan juga bagian dari BUMN ingin berpartisipasi aktif dan berkontribusi nyata dalam percepatan penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Rembang,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Rembang H Abdul Hafidz mengapresiasi bantuan APD dan logistik untuk percepatan penanggulangan Covid-19 ini. Sebab saat ini tren kasus Covid-19 di Rembang cenderung naik. Berdasar data, tercatat ada 525 orang dalam pengawasan (ODP), 43 pasien dalam pengawasan (PDP) dan tiga warga Rembang yang positif Covid-19.
“Kami atas nama pemkab maupun Ketua Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Rembang mengucapkan terima kasih. APD ini sangat bermanfaat. Dari jumlah PDP sebanyak 43 rinciannya yang dirawat di rumah sakit sebanyak 18 orang, 5 orang sudah meninggal dunia dan sisanya sembuh,” jelas Abdul Khafidz.
Pihaknya berharap koordinasi antara Posko Bencana BUMN Kabupaten Rembang yang dikoordinatori Semen Gresik dengan instansi yang dipimpinnya berjalan lebih sinergis. Komunikasi juga harus diperkuat agar berbagai upaya yang dilakukan tepat guna dan sekaligus tepat sasaran.
“Tidak boleh jalan sendiri-sendiri. Penanganan Covid-19 ini ada tiga aspek. Yakni penyembuhan, dampak ekonomi dan dampak sosial. Mari kita bersinergi agar hasilnya lebih maksimal,” tandasnya.