Pemerintah Kabupaten Rembang

Bupati Hafidz Resmikan Satu-satunya Diler Motor Listrik Milik SMK di Indonesia

Bupati Rembang H.Abdul Hafidz meresmikan diler motor listrik di SMK Muhammadiyah Rembang, Kamis (1/4/2021). Terkait hal ini SMK Muhammadiyah menjadi yang pertama sebagai sekolah yang memiliki diler motor listrik di Indonesia.

Dalam kesempatan itu Bupati juga melakukan test drive motor listrik ECGO Bike 2. Menurutnya sepeda motor listrik yang dijual dengan harga off the road sekira Rp.12,9 jutaan itu cukup nyaman dikendarai dan ramah lingkungan.

Bupati menyebut SMK Muhammadiyah Rembang cerdas dalam menangkap peluang sekaligus mendukung kebijakan pemerintah .

“Saya tertarik (dengan motor listrik-red) karena didesain penuh kesederhanaan dan untuk mengurangi krisis energi yang hari ini pemerintah sudah menggalakan penggunaan energi terbarukan, saya kira masyarakat akan tertarik rasanya enak. Pemkab 2022 akan memesan 10 unit sebagai bentuk dukungan dan merealisasikan peraturan presiden nomor 15 tahun 2019 bahwa alat transportasi ini diarahkan yang berbahan bakar listrik, ” ungkapnya.

Disisi lain, Bupati asal Pamotan itu meminta SMK Muhammadiyah bisa memberikan batasan kepada para siswanya perihal belajar sambil bekerja. Karena menurut pengamatannya ketika siswa sudah merasakan enaknya bekerja mendapat uang, biasanya kendor dalam belajar di sekolah.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Rembang, Suntari mengatakan langkah mendirikan diler motor listrik ini sejalan dengan jargon Sekolah yang dipimpinnya itu , yakni “Sekolah Inovasi Berbasis Industri,”. Dengan adanya diler tersebut, maka siswa dapat belajar tentang industri sambil bekerja.

Terkait sarana dan prasarana diler, dikatakan Suntari sudah memenuhi persyaratan dan diakui oleh PT. Green City Traffic (GCT) selaku produsen ECGO Bike II. Seperti adanya ruang display, ruang marketing, ruang direktur.

“Harapan kami dengan menjemput teknologi sepeda motor terbaru ini, guru kami dapat mengupdate teknologinya dan siswa setelah lulus tidak bingung lagi, jadi yang kita praktekkan ini benar- benar nyata seperti yang ada di industri bukan hanya simulasi saja, ” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa siswa lulusan SMK Muhammadiyah tidak harus bekerja di perusahaan , namun bisa juga berwirausaha membuka lapangan pekerjaan. Untuk itu pihaknya mengharapkan dukungan dari Bupati selaku Kepala Daerah agar SMK terus bisa maju dan berkembang.

Exit mobile version