Pemerintah Kabupaten Rembang

Cetak Bibit Atlet Muda , Guru PJOK Rembang Dilatih Panahan

Puluhan guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dari Kecamatan Rembang mengikuti pelatihan olahraga panahan di halaman Stadion Krida Rembang pada Senin (30/9/2024). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Rembang yang bertujuan untuk mengenalkan teknik dasar memanah kepada para guru olahraga.

Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan bagaimana cara memegang busur, posisi tubuh yang tepat saat memanah, hingga teknik membidik sasaran. Pelatih dari Perpani secara langsung memberikan arahan sebelum para peserta mempraktikkan teknik tersebut. Beberapa peserta mampu menembakkan anak panah tepat ke lingkaran target, sementara sebagian lainnya masih membutuhkan latihan lebih lanjut.

Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) PJOK Kecamatan Rembang, Kiswanto, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa panahan merupakan olahraga yang masih tergolong baru di wilayah Rembang. Ia berharap dengan adanya pelatihan ini, para guru bisa mengenalkan panahan kepada siswa-siswi di sekolah masing-masing.

“Nanti teman-teman guru bisa mengajarkan teknik-teknik dasar panahan ini kepada anak didik mereka. Harapannya, dengan berkembangnya olahraga ini di sekolah-sekolah, Rembang bisa melahirkan atlet-atlet panahan yang berprestasi, khususnya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah,” ujar Kiswanto.

Ia juga menambahkan, meskipun alat panahan terbilang mahal, Perpani telah memberikan solusi berupa penggunaan busur panah berbahan paralon yang lebih terjangkau untuk digunakan dalam latihan di sekolah.

Wakil Ketua Perpani Rembang, Warsito, menyambut baik inisiatif KKG PJOK yang berkenan mempelajari olahraga panahan. Menurutnya, dengan diperkenalkannya panahan sejak dini, siswa memiliki peluang lebih besar untuk berprestasi di bidang tersebut.

“Ini langkah bagus, terutama jika siswa mulai belajar panahan sejak kelas 3. Saat mereka mencapai kelas 5 atau 6, mereka bisa menunjukkan prestasi di tingkat yang lebih tinggi,” ungkap Warsito.

Warsito juga menekankan manfaat panahan dalam membentuk karakter siswa, seperti melatih konsentrasi dan ketenangan.

Hingga saat ini, baru beberapa sekolah di Rembang yang membuka ekstrakurikuler panahan, di antaranya SDIT Al-Ihsan, SD Al-Furqon, SMPIT Al-Kahfi dan SD Al-Jannah. Warsito berharap kegiatan pelatihan ini dapat menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan olahraga panahan di Rembang.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan KKG PJOK di kecamatan lain agar olahraga panahan semakin dikenal luas,” pungkas Warsito.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan atlet-atlet panahan muda berbakat di Rembang. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version