Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka belajar diperlukan digitalisasi pembelajaran agar lebih maksimal. Sehingga pembelajaraan bisa dilakukan tanpa batasan tempat dan waktu. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ saat peresmian gedung serbaguna dan halal bihalal di SMP Negeri 1 Sluke, Rabu (3/5/2023). “Digitalisasi penting sebagai metode pembelajaran baru yang interaktif. Ini suatu upaya untuk dapat melakukan interaksi pembelajaran tanpa terbatas waktu dan juga tempat,” ujarnya.
Wabup yang akrab disapa Gus Hanies itu menegaskan, digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan dalam kurikulum merdeka belajar, sehingga penerapannya perlu dicek berkala. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) sudah diinstruksikan untuk mengawalnya “Kita sudah minta kepada Dindikpora untuk cek capaiannya secara rutin dan terus kita pacu.”
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Khoironi menyebutkan, tingkat implementasi kurikulum merdeka masih harus didorong lagi. Di antara yang dipacu untuk menaikkan tingkat implementasi kurikulum merdeka yakni digitalisasi pembelajaran. “Saya sudah keliling ke sekolah-sekolah untuk memacu digitalisasi pembelajaran,” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)