Pemerintah Kabupaten Rembang

Duta GenRe 2021 Berfungsi Ganda Jadi Duta Stunting

Muhammad Kamas Ainun Niam dan Alfina Yulianti meraih juara 1 dalam Pemilihan Duta GenRe (Generasi Berencana) 2021 tingkat Kabupaten Rembang. Keduanya terpilih setelah menyisihkan sebanyak 41 peserta.

Kabid Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Keluarga Sejahtera (PPP KS) Dinsos PPKB, Budi Setiasih menyampaikan, pemilihan duta GenRe diadakan setiap tahun dalam rangka hari keluarga Nasional. Tujuannya dari dipilihnya duta GenRe yaitu untuk mensosialisasikan kepada rekan sebayanya ataupun masyarakat terkait pembinaan dalam keluarga termasuk kesehatan remaja.

Seperti mensosialisasikan program BKKBN kepada remaja dan masyarakat luas dalam menghindari Tiga Ancaman dalam Reproduksi Remaja (TRIAD KRR) yaitu Seks Bebas, Pernikahan Dini dan Napza. Selain itu untuk menggerakan program dua anak cukup dan mengayomi Pusat Informasi Konseling (PIK).

Lebih lanjut Ia menjelaskan, mereka juga akan menjadi duta stunting bagi teman sebayanya. Karena stunting merupakan program prioritas nasional yang harus segera dituntaskan bersama-sama.

“Duta GenRe Kabupaten Rembang tahun 2021 ini juga menjadi duta stanting bagi teman sebayanya. Karena stanting merupakan program prioritas nasional yang harus kita selesaikan bersama-sama para remaja. Dia akan menjadi generasi penerus bangsa yang mempunyai aset investasi kesehatan,” jelasnya.

Senada dengan Kabid PPP KS Dinsos PPPKB, Ketua Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Rembang, Hj Hasiroh Hafidz menuturkan duta GenRe diharapkan bisa memberikan sosialisasi pentingnya menjadi remaja yang sehat. Karena remaja khususnya perempuan di Kabupaten Rembang banyak yang mengalami penyakit anemia atau kekurangan sel darah merah.

Sehingga, para remaja perempuan yang kelak menjadi seorang ibu dengan penyakit anemia dapat memicu anak lahir dalam kondisi stunting. Oleh karena itu penanganan stanting harus dimlai dari hulu yaitu dari para remajanya.

“Remaja di Kabupaten Rembang banyak sekali yang anemia, sehingga bisa menjadikan ibu-ibu yang anemia dan menjadikan putra dan putrinya cenderung lahir dalam kondisi stanting. Padahal ini merupakan program pemerintah untuk mencegah stanting,” tuturnya.

Sementara itu, Duta GenRe terpilih Alfina Yulianti menyebutkan sejak mengikuti seleksi dirinya mempelajari banyak permasalahan yang sering terjadi pada remaja. Khususnya permasalahan pernikahan dini yang angkanya cukup tinggi ditengah pandemi Covid-19.

Selain itu angka stanting di Kabupaten Rembang juga juga cukup tinggi. Dirinya bertekad membuat perubahan kepada para remaja di Kabupaten Rembang untuk menurunkan angka pernikahan dini dan anak lahir stunting.

“Saya ingin membuat perubahan untuk para remaja di Kabupaten Rembang khususnya karena pernikahan dini di Kabupaten Rembang angkanya cukup tinggi dan angka stanting di Rembang menduduki peringkat ke dua tertinggi di Jawa Tengah,” bebernya.

Untuk diketahui, angka stunting di Kabupaten Rembang terus meningkat. Berdasarkan riset kesehatan dasar, angka stunting pada 2019 sebesar 22,9 persen, kemudian pada 2020 naik menjadi 24,97 persen.

Exit mobile version