Empat proyek peningkatan jalan di Kabupaten Rembang yang dibiayai melalui APBD Induk Tahun 2025 terus menunjukkan progres signifikan. Dua di antaranya, yakni ruas Sendangagung–Segoromulyo dan Punggurharjo–Wuwur–Johogunung, hampir mencapai 100 persen penyelesaian.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU Taru) Kabupaten Rembang, Nugroho, menyampaikan bahwa pekerjaan peningkatan jalan di ruas Sendangagung–Segoromulyo telah mencapai sekitar 90 persen. Proyek senilai Rp1,87 miliar tersebut menggunakan konstruksi overlay hotmix dengan panjang penanganan 1.686 meter dan lebar 3 meter.
“Itu kami menyisakan bahu jalan dan sedikit pekerjaan perbaikan jembatan, kalau dipersentase itu sekitar 90-an persen,” kata Nugroho, Senin (6/10).
Sementara itu, peningkatan jalan di ruas Punggurharjo–Wuwur–Johogunung telah mencapai sekitar 95 persen. Pekerjaan senilai Rp1,2 miliar ini juga menggunakan konstruksi overlay hotmix dengan panjang 1.850 meter dan lebar 3 meter.
“Kalau yang Punggurharjo–Wuwur–Johogunung itu pekerjaan utama sudah selesai, menyisakan bahu jalan mungkin sekitar 95 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nugroho menjelaskan bahwa saat ini pekerjaan beralih ke ruas Mrayun–Ngajaran–Tahunan. Proyek dengan nilai Rp1,87 miliar itu menargetkan penanganan sepanjang 1.842,5 meter dan lebar 3 meter, menggunakan konstruksi overlay hotmix. Ia memperkirakan pekerjaan utama dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu.
“Alat baru kami geser ke sana hari ini. Dalam waktu satu minggu mungkin nanti baru bisa dilihat progresnya. Mungkin untuk pekerjaan utama selesai juga nanti,” ujarnya.
Setelah pekerjaan di ruas Mrayun–Ngajaran–Tahunan selesai, peningkatan jalan akan dilanjutkan ke ruas Landoh–Kerep–Kepohagung. Proyek dengan nilai Rp1,89 miliar tersebut menggunakan konstruksi pelebaran hotmix dengan panjang 802,5 meter dan lebar 4 meter.
“Jadi perbaikannya memang bergilir atau serial, tidak bisa paralel. Karena kebetulan penyedianya alatnya bergantian penggunaannya,” tandasnya. (re/rd/kominfo)