Pemerintah Kabupaten Rembang

Festival Jaga Bumi, Ingatkan Kita Peduli Lingkungan

Pemkab Rembang terus mendorong gerakan menanam pohon, baik itu di lingkungannya maupun di pekarangan rumah. Upaya menjaga alam tersebut  tentu dapat menambah pasokan dan kualitas oksigen yang kita hirup, ketersediaan air dan meminimalisir banjir.

Hal itu disampaikan Asisten III Sekda Rembang Noor Effendi yang mewakili Bupati diacara Festival Jaga Bumi di Pantai Nyamplung Desa Tritunggal yang digagas oleh PT. Semen Gresik, Senin (23/4/2019).

Ia mengapresiasi upaya yang dilakukan Semen Gresik dalam rangka memperingati Hari Bumi. Upaya ini diharapkan tak hanya mampu menumbuhkan rasa peduli dan cinta lingkungan saja namun juga dapat meningkatkan peran sebagai kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati.

Ribuan pohon yang ditanam Semen Gresik di berbagai lokasi diproyeksikan tak hanya bisa menghasilkan oksigen namun juga penjaga ketersediaan air.

“Semoga manfaat Festival Jaga Bumi positif dan bisa meluas ke berbagai kawasan lainnya,” tandas Noor Effendi yang mewakili Bupati Rembang H Abdul Hafidz.

Ada empat kegiatan sekaligus yang dilaksanakan di kawasan wisata di Kota Garam ini. Mulai dari Bersih-bersih Pantai Nyamplung, Aksi Tanam Ribuan Pohon, Lomba Mewarnai “Satu Anak Satu Pohon”, dan Semen Gresik Recycle Fashion Carnival.

Direktur Operasional PT Semen Gresik Joko Sulistyanto mengatakan pihaknya berkomitmen menjaga kelestarian bumi sesuai aturan yang berlaku. Terkait hal itu, pihaknya juga selalu membuka pintu dialog dan komunikasi dengan berbagai elemen.

Meski tergolong “warga baru” di Rembang namun Semen Gresik sudah dan terus menerapkan konsep industri hijau dan pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan maupun pengembangan perusahaan.

“Kegiatan Festival Jaga Bumi ini merupakan salah satu upaya kita untuk menumbuhkan kesadaran dan sekaligus berkontribusi nyata dalam gerakan peduli lingkungan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa kita ajak agar mereka juga lebih mencintai bumi ini,” katanya.

Kepala Desa Tritunggal, Zuhri menyatakan pihaknya mengapresiasi Festival Jaga Bumi berlangsung di pinggir pantai kampungnya. Ketika orang luar desa Tritunggal saja peduli, mestinya masyarakat setempat akan jauh lebih peduli. Minimal mereka tidak membuang sampah sembarangan, yang dapat bermuara ke laut.

Exit mobile version