Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto, sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten Rembang, jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Kepala Desa ring satu pabrik semen gresik di Rembang berkunjung ke lokasi pabrik Semen Gresik di Tuban, Kamis (26/4/2018).
Rombongan disambut langsung oleh Dirut Utama Semen Gresik Mukhammad Saifudin di ruang meeting kantor Pusat Semen Gresik. Kunker diawali persentasi dari Dirut Semen Gresik yang memaparkan mulai sejarah berdirinya Semen Gresik di Tuban sampai dengan strategi pengelolaan dan penanganan lahan bekas tambang.
Wakil Bupati mengatakan bahwa kunjungan langsung ke pabrik semen gresik di Tuban untuk melihat secara langsung bagaimana penambangan yang dilakukan PT.Semen Gresik sampai dengan pengelolaan limbahnya dan bagaimana ketersediaan air yang mana sering dikhawatirkan sebagian masyarakat di dekat pabrik semen yang ada di Rembang.
“Ini memang kita menunggu hasil KLHS.Kita juga ingin membangun tapi jangan sampai merusak ekosistem atau lingkungan yang ada,” imbuhnya
Sedangkan Kepala seksi Reklamasi Tambang, Eko Purnomo menjelaskan bahwa Semen Gresik mengelola tambang dengan memperhatikan kelestarian alam, termasuk memperhatikan keberadaan air bawah tanah. Aktivitas penambangan juga dibatasi sesuai yang ada pada aturan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).- Insert 27 April 2018 Eko
“Penambangan kita batasi, disesuaikan dengan aturan amdal. kalau di sini batas penggalian kita atas elevasi 30 meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk air bawah tanah kita di tapak pabrik tuban ini di level 0 sampai 15 berarti kita batasi penambangan di elevasi 30 artinya kita tidak mengganggu keberadaan air bawah tanah,” terangnya.
Pihaknya juga membuat green belt mengelilingi tambang, reklamasi juga sangat komit ditanami tanaman yang sesuai dengan kondisi tanahnya mulai dari menanam sampai dengan pemeliharaan tumbuh besar layaknya seperti hutan. Tak hanya itu ada sumur- sumur pantau yang berfungsi untuk memantau keberadaan air bawah tanah.
PT Semen Gresik juga telah mendapat sejumlah penghargaan tentang pengelolaan lingkungan pertambangan. Setidaknya 3 kali yakni penghargaan utama pemgelolaan lingkungan pertambangan tahun 2016 dan 2017 serta tahun 2015 penghargaan serupa tingkat pratama.
