Tiga Kelompok Tani di wilayah Kecamatan Sale pada musim tanam 2 tahun ini mengalami gagal panen.
Namun beruntung ketiganya mendapatkan klaim asuransi dengan besaran yang berbeda.
Penyerahan klaim asuransi secara resmi diserahkan langsung oleh Bupati Rembang H. Abdul Hafidz kepada perwakilan ketiga Kelompok tani. Ketiga kelompok tani tersebut yakni kelompok tani budidaya, Kelompok tani Agung Jaya dan kelompok tani Budiharjo.
Bupati Rembang, H. Abdul Hafidz mengungkapkan pemerintah telah berupaya bagaimana menangani para petani yang mengalami gagal panen dengan asuransi. Subsidi telah diberikan pemerintah dalam hal pembayaran iuran asuransi.
“Sebenarnya iurannya Rp. 180 ribu per satu herktarnya. Yang Rp. 144 ribu ditanggung pemerintah yang Rp. 36 ribu dibayar oleh petani. Dengan hanya membayar Rp. 36 ribu kalau gagal panen per hektar akan mendapatkan klaim Rp. 6 juta per hektar,” ujarnya.
Bupati menjelaskan pengajuan klaim tentu harus melalui mekanisme terlebih dulu. Akan ada pengecekan di lapangan apakah riil penyebab gagal panennya disebabkan wereng kekurangan pengairan atau yang lainnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Suratmin menyebutkan untuk musim tanam kedua tahun 2017 ini seluas 1002,85 hektar lahan tanaman padi yang tersebar di 123 kelompok tani. Dari luasan tersebut yang mengalami gagal panen puso sebanyak 40,46 hektar di kecamatan Sale dan telah diajukan klaim asuransi.
“Yang gagal panen puso sebanyak 40,46 hektar di kecamatan Sale dan telah diajukan klaim asuransi dan telah terealisasi sebanyak 38,12 hektar. Dengan jumlah dana klaim asuransi sebesar Rp. 228,7 juta lebih,” tuturnya.
Besaran klaim asuransi tidak sama antar ketiganya, disesuaikan dengan luasan lahannya. Kelompok tani budidaya lahan puso seluas 11,122 hektar dana yang diterima Rp. 66,7 juta lebih. Sedangkan kelompok tani Agung Jaya seluas 13,2 hektar lahan mengalami puso, dana yang diterima Rp. 79,2 juta dan kelompok tani Budiharjo dengan lahan puso 13,8 hektar lebih dana yang diterima Rp. 82 juta lebih.
Suyatmin dari kelompok tani Budiharjo mengungkapkan penyebab kegagalan panennya disebabkan oleh wereng. Kegagalan panennya kali ini merupakan kali kedua, bedanya kali ini dia beruntung karena mendapatkan klaim asuransi, sedangkan gagal panen yang pertama tidak ada ganti rugi karena belum ada asuransi.