Pemerintah Kabupaten Rembang

Hari Ini Petani Mulai Jual Tembakau

Para petani tembakau di Kabupaten Rembang mulai Senin (10/8/2020) menjual hasil panen perdananya. Dari pantauan di gudang PT. Sadana Arif Nusa
yang terletak di desa Kemadu Kecamatan Sulang sejak pagi sudah terlihat banyak petani tembakau yang datang.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Rembang, H.Abdul Hafidz menyempatkan waktu untuk memantau pembelian hasil panen tembakau perdana daun bawah oleh PT. Sadana. Didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan , Suratmin dan Kabag Protokol Dan Komunikasi Pimpinan Daerah , Arief Dwi Sulistya, Bupati mendengarkan penjelasan dari pihak Sadana terkait pembelian tembakau dan juga berbincang dengan sejumlah petani tembakau yang baru saja menerima uang hasil panennya.

Seusai pantauan Bupati mengatakan penjualan tembakau hari pertama ini sudah bagus. Namun demikian perlu ada yang diperhatikan para petani, yakni jangan sampai daun tembakau masih basah sudah dijual, ada juga yang hitam- hitam.

“Tapi pada umumnya petani menyampaikan tanam tembakau lebih menguntungkan dari pada menanam jenis tanaman lainnya. Yang masih basah- basah tadi masih ada dan dikembalikan,nah itukan masih bisa ditata lagi, untuk yang hitam – hitam perlu diarahkan jangan sampai dimasukkan kesini, nanti mengganggu kualitas tembakau yang telah ditetapkan PT Sadana, ” ujarnya.

Terkait penerapan protokol kesehatan saat transaksi di gudang PT.Sadana sudah bagus. Semua pihak khususnya petani yang menjual daun tembakaunya harus mentaatinya demi kebaikan bersama.

Salah satu petani tembakau dari desa Randuagung dukuh Sering, Kecamatan Sumber, Tasmani seusai menjual tembakaunya mengungkapkan baru saja menerima uang Rp.1.808.000,- dari 2 bal tembakau yang dibawanya.

“Tadi gradenya F3 dan F2 , tadi F3 Rp.20 ribu yang F2 Rp. 22 ribu. Alhamdulillah senang, ini daun bawah. Ini cuacanya kurang mendukung, karena banyak hujan membuat tembakau kurang bersih, kuning. ” ujarnya.

Area Production Manager (APM) PT.Sadhana Arif Nusa, Suharto menyebutkan bahwa pelaksanaan penjualan tembakau tahun ini berbeda dari tahun- tahun sebelumnya karena pandemi covid-19. Saat ini ada pengaturan jadwal penjualan, hari pertama ini petani yang dapat menjual tembakau yakni dari Desa Randuagung dan Sukorejo Kecamatan Sumber, Desa Seren, Bogorame, Landoh, Pedak dan Sudo Kecamatan Sulang.

“Ada pengaturan jadwal kirim, tujuannya apa? Untuk menghindari penumpukan petani di dalam gudang, jadi ada shift pagi dan shift siang. Jadi kalo ada petani shift siang kok jual pagi itu akan ke tolak, ” tuturnya.

Selain itu semua petani yang masuk ke gudang wajib diukur suhu tubuhnya , memakai masker dan semua petani wajib memakai kartu identitas petani. Sehingga tidak sembarang orang bisa masuk ke gudang, begitu juga tempat tunggu saat penjualan dan tempat tunggu saat pengambilan uang.

Ia juga menjelaskan sejak pagi hingga siang memang ada sejumlah tembakau yang dikembalikan ke petani. Penyebabnya karena daun tembakaunya basah, ada yang daun seharusnya dikrosok tapi malah dirajang dan ada sedikit juga yang berjamur.

Exit mobile version