Api berkobar di lantai IV Kantor Bupati Rembang membuat sirine tanda bahaya dan petugas satpol PP membunyikan lonceng hampir 20 menit , Rabu (26/4/2017). Bersamaan dengan suara sirine tersebut ratusan pegawai termasuk Wakil Bupati Rembang Bayu Andriyanto dan Sekda Subakti yang sedang beraktivitas di gedung berlantai 3 itu berhamburan keluar ke halaman parkir.
Setelah itu sejumlah petugas pemadam kebakaran masuk ke dalam gedung dan memadamkan api. Namun itu semua merupakan simulasi tanggap bencana yang sengaja digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang guna memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada hari ini.
Wabup dalam kesempatan itu mengapresiasi upaya BPBD untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam hal ini diawali dari kantor pusat pemerintahan. Ia mengungkapkan bahwa Rembang kesiap-siagaan bencana di kabupaten Rembang sudah siap.
“Namun tidak terlepas dari sinergitas dari semua pihak seperti dari TNI,Polri,PMI,BPBD termasuk relawan. Sosialisasi tentang tanggap bencana juga harus dilakukan sampai ke tingkat desa agar jika terjadi bencana di tingkat bawah cepat bergerak tidak menunggu dari BPBD,”tuturnya.
Sementara itu Kepala BPBD Rembang Suharso, menjelaskan kegiatan tersebut sebagai bentuk latihan kesiapsiagaan para pekerja yang ada di kantor pusat pemerintahan saat menghadapi suasana bencana. Mulai sarana keamanan, dan jalur evakuasi, mengingat gedung setda Rembang sebagai objek vital pemerintah daerah.
“Dari pantauan simulasi para karyawan Setda sudah bisa dibilang siap dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Namun tadi ada sedikit crowded di jalur evakuasi sehingga perlu ada pembenahan,”terangnya.
Terkait sarana kesiapsiagaan yang ada di gedung dinilai cukup baik. Tetapi kata Suharso masih perlu penambahan. Diantaranya hydrant meski sudah ada, dan juga alat Pemadam Kebakaran (APAR) yang perlu ditambah.
Suharso menambahkan, jika idealnya setiap satu lantai tersedia tiga apar. Jika empat lantai, maka, jumlah apar yang harus disediakan adalah 12 tabung kecil ukuran standar.
Sesuai dengan amanah undang-undang no 24 tahun 2007, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Pada tanggal tersebut, setiap daerah melaksanakan simulasi kesiapsiagaan bencana. Sejak ditetapkan pada tahun ini, pada tahun selanjutnya akan terus diperingati untuk menambah wawasan kebencanaan dan kesiapsiagaan.