Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap tanggal 20 Mei, yang tahun ini jatuh pada hari Jum’at ini. Pemerintah Kabupaten Rembang pun menggelar upacara Harkitnas di halaman Kantor Bupati yang diikuti oleh ASN, TNI, Polri dan pelajar.
Dalam upacara tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Rembang, Mardi selaku Inspektur Upacara membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny. G. Plate.
Mardi menyatakan upacara peringatan Harkitnas ke-144 ini tak hanya dimaknai sebagai seremonial saja, tetapi harus ditelaah dari sisi historis dibaliknya. Semangat persatuan yang digagas perkumpulan Budi Utomo masih relevan di masa sekarang ini.
“Semangat Budi Utomo masih relevan untuk kita pada kehidupan berbangsa saat ini di tengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik akibat operasi militer di Ukraina oleh Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi mikro tentang geopolitik menjadi tidak stabil,” ujarnya.
Pada tanggal 20 Mei 1948, Mardi mengutip sambutan Menteri Jhonny menuturkan Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin
kembali berkuasa.
diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa, ” imbuhnya.
Lebih lanjut Menteri Kemenkominfo itu mengatakan, Budi Utomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain organisasi yang Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.
“Tujuan didirikannya Budi Utomo yang tercetus dalam Kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat, dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan pengajaran dan kebudayaan,” jelasnya.
Organisasi itu juga merumuskan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional, yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Selain itu, katanya, kelahiran Budi Utomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij Perhimpunan Indonesia Muhammadiyah
“Kita memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa di tingkat nasional,” tandasnya. (Mif/Rud/Kominfo)