Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan yang membuat puluhan siswa SDN Ketanggi, Kecamatan Rembang, keracunan pada April lalu telah keluar. Hasilnya menunjukkan tidak ada kandungan zat berbahaya dalam jajanan makaroni yang dikonsumsi para siswa.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr. Ali Syofii, menyampaikan pada Selasa (21/4/2024) di Hotel Pollos bahwa ditemukan mikroorganisme dalam makanan tersebut. “Hasil pemeriksaan laboratorium boleh dibilang ada cemaran biologis. Ada mikro organisme yang ditemukan di makanan tersebut, mungkin proses masaknya kurang sempurna, sehingga makanan itu ditumbuhi mikro organisme, kami tidak menemukan kandungan zat yang berbahaya,” ungkapnya.
Menanggapi kejadian tersebut, pihaknya bersama dinas terkait telah melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM, khususnya penjual makanan dan minuman di lingkungan sekolah. “Kita memberikan penyuluhan dan edukasi terkait bagaimana mereka (pelaku UMKM-red) bisa memproduksi, menyajikan makanan kepada peserta didik ini betul-betul aman sesuai dengan standar kualitas gizi yang ditentukan oleh pemerintah.”
Pada bulan April lalu, puluhan siswa SDN Ketanggi mengalami keracunan dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat setelah merasakan mual dan pusing usai makan makaroni telur dari kantin sekolah saat jam istirahat. (Mif/Rud/Kominfo)