Pemerintah Kabupaten Rembang

Hutan Mangrove Pasar Banggi Jum’at 9 September Mulai Buka

Pengelola taman konservasi Hutan Mangrove Desa Pasar Banggi melakukan simulasi pembukaan wisata, kamis(9/9/2021). Dengan demikian masyarakat sudah bisa berkunjung ke destinasi wisata tersebut mulai jum’at(10/9/2021).

Simulasi di dampingi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan pengawasan satgas Covid-19 tingkat kecamatan Rembang. Simulasi di mulai dengan penyemprotan disinvektan pada setiap pengunjung saat di parkiran, setelah itu pengunjung melakukan pengecekan kartu vaksin dengan aplikasi PeduliLindungi.

Pengunjung yang suhu badannya tinggi langsung di arahkan ke tempat isolasi yang di siapkan pengelola. Sesampai melewati semua itu pengunjung lalu masuk ke wisata tersebut dengan melakukan mencuci tangan dan berdonasi seikhklasnya di kotak yang sudah disediakan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Dwi Purwanto berharap setelah diadakan simulasi semua nya mentaati aturan dan protokol kesehatan. Dengan di bukanya wisata hutan mangrove ini menjadi daya ungkit ekonomi warga desa Pasar Banggi.

“Alhamdulillah semua sektor wisata mulai bergerak 25 persen. Dari 30 lebih sudah ada 20an yang mulai di buka, kami dari tim selalu memantau mengavaluasi dan melaporkan secara periodic kepada bupati dan kepada Dinas Provinsi,”imbuhnya.

Dwi mengingatkan kepada pengelola tentang pembatasan pengunjung 25 persen dari kapasitas lokasi. Selain untuk mencegah kerumunan juga untuk menghindari rusaknya jembatan yang terbuat dari kayu.

Kepala desa Pasar Banggi Rasno mengaku bersyukur wisata di tempatnya sudah boleh beroprasi. Mengingat ada puluhan orang yang menjadi pengelola, belum lagi warga yang membuka usaha disekitar lokasi.

“Para pemuda dan masyarakat kita berdayakan di sana, kelompok pemuda dan kelompok wisata kita perankan di sana,”ujarnya.

Wisata yang terkenal dengan ikon jembatan merahnya itu di kenal unik dari pada wisata lainnya. Dengan spot yang memiliki keindahan pohon mangrove dan laut menjadi daya tarik tersendiri.

Salah Satu warga Soditan Lasem , Bagas Fajarudin menyambut baik dibukanya taman konservasi hutan mangrove. Menurutnya wisata tersebut cukup unik dan satu- satunya di kota Garam.

“Bagus itu kalau sudah boleh didatangi wisatawan. Kan cuma disana yang pemandangan banyak mangrove tinggi- tinggi terus sekarang ditambah banyak spot foto.Yang penting jaga prokes, ” pungkasnya. (Mif/Rud)

Exit mobile version