Program industri rumahan dinilai mampu mengangkat perekonomian warga. Program tersebut setidaknya telah dirasakan oleh desa Tri tunggal dan desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang.
Hal itu disampaikan Bupati Rembang, H.Abdul Hafidz dalam kegiatan monitoring dan evaluasi program industri rumahan di aula lantai 4 kantor Bupati Rembang, Senin (10/9/2018).
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Tim Penggerak PKK, Kepala desa, perwakilan pelaku indrustri rumahan dari desa Pasar Banggi dan Tritunggal itu, Bupati mengungkapkan warga desa Pasar Banggi telah mampu mengolah ikan menjadi produk yang bernilai lebih tinggi. Hasil dari pelatihan- pelatihan yang diberikan oleh perempuan disana dapat dipraktekkan dengan baik.
“Di Pasar Banggi contohnya, Ikan yang semula dijual laku Rp.2 ribu, tapi dengan adanya pemberdayaan, pelatihan- pelatihan sekarang bisa dijual menjadi Rp. 6 ribu sampai Rp.10 ribu,” tuturnya.
Pihaknya berkomitmen untuk mengawal program industri rumahan tersebut. Terkait pembiayaan, menurut Bupati tidak menjadi masalah, terlebih desa sudah memiliki regulasi yang mengatur bahwa dana desa bisa digunakan untuk pemberdayaan perempuan dan anak, sehingga dana pemkab dan dana desa bisa sharing untuk industri rumahan.
Sejak tahun 2016 Desa Tritunggal dan desa Pasar Banggi Kecamatan Rembang terpilih menjadi sasaran program Industri Rumahan.
Kedua desa tersebut terpilih karena memiliki cukup banyak warga yang dikategorikan pra sejahtera.Selain itu, terdapat banyak perempuan dari kedua desa yang menjalankan usaha rumahan, dekat dengan potensi wisata, ditambah potensi sumber daya alam dalam hal ini ikan yang melimpah.