Pemerintah Kabupaten Rembang

Inflasi Rembang Maret 2025 Terkendali di Angka 1,03 Persen

Perkembangan inflasi di Kabupaten Rembang pada Maret 2025 menunjukkan kondisi yang relatif stabil. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Rembang, inflasi year on year (y-on-y) tercatat sebesar 1,03 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,38 persen.

“Meskipun terjadi peningkatan aktivitas konsumsi selama bulan ramadhan 2025, pada ramadhan tahun ini, inflasi di Kabupaten Rembang cukup terkendali dengan laju sebesar 1,03% secara year-on-year,” kata Kepala BPS Kabupaten Rembang, Jubaedi, Kamis (10/4).

Ia menerangkan, kenaikan harga terjadi hampir di seluruh kelompok pengeluaran. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi tertinggi sebesar 6,57 persen. Disusul kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,46 persen serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,77 persen.

Beberapa komoditas utama yang memberikan sumbangan terhadap inflasi y-on-y antara lain emas perhiasan, bawang merah, sigaret kretek tangan, minyak goreng, dan kopi bubuk. Bawang merah sendiri memberi andil inflasi cukup tinggi sebesar 0,19 persen.

Namun, ada juga kelompok yang mengalami penurunan harga. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi sebesar 9,07 persen. Komoditas seperti beras, tomat, telur ayam ras, dan daging ayam ras turut menekan laju inflasi.

Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) Rembang naik dari 109,35 pada Maret 2024 menjadi 110,48 pada Maret 2025. Sedangkan inflasi month to month (m-to-m) tercatat sebesar 1,28 persen dan year to date (y-to-d) sebesar 0,05 persen.

Menurutnya, keseimbangan pasar dan langkah-langkah pengendalian oleh Pemkab Rembang dalam menjaga stabilitas harga selama periode kritis ini mampu mengendalikan inflasi dalam rentang yang dapat ditoleransi.

“ini terbukti dengan inflasi bulanan (m-to-m) yang sebesar 1,28%,” imbuhnya.

Secara keseluruhan, kondisi inflasi Rembang masih terkendali. Stabilitas ini memberi ruang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk tetap beraktivitas tanpa tekanan harga yang signifikan. (re/rd/kominfo)

Exit mobile version