Pemerintah Kabupaten Rembang

Jaga Kelestarian Rajungan, Pemkab Bangun 16 Apartemen

Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang membuat penangkaran rajungan. Rajungan hidup dan bertelur hasil dari tangkapan nelayan tidak dijual , melainkan ditempatkan di penangkaran atau yang disebut apartemen rajungan.

Kepala Dinlutkan  Sofyan Cholid melalui Sub Koordinator Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan Dinlutkan Kabupaten Rembang Herry Martono mengatakan apartemen itu berfungsi untuk melestarikan rajungan. Dengan intensitas penangkapan yang tinggi,  tidak jarang nelayan justru mendapat tangkapan rajungan dengan kondisi bertelur.

“Dengan adanya apartemen rajungan ini kan tangkapan rajungan yang bertelur bisa ditangkar di apartemen. Jadi selain mengunduh hasil kita juga harus menjaga kelestarian rajungan itu sendiri.”

Herry menambahkan sesuai Peraturan Menteri KP Nomor 17 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Lobster, Kepiting, dan Rajungan di Wilayah NKRI, dalam kondisi bertelur nelayan dilarang untuk menangkapnya.

Lebih lanjut, Herry menyebut apartemen rajungan pertama kali di uji cobakan di Dukuh Layur Desa Gedongmulyo Kecamatan Lasem pada tahun 2020. Pembangunannya digagas oleh Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) dan Pokmaswas Perikanan (Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan) dari Jepara.

Bersama dengan nelayan setempat, apartemen rajungan itu dibangun di tengah laut yang jaraknya kurang lebih 1 mil dari bibir Pantai Layur.
Apartemen rajungan itu berbentuk kotak dari bambu yang  berukuran 8 x 9 meter.

Pada apartemen rajungan itu terdapat beberapa kotak berukuran 30×30 centimeter yang terbuat dari bambu yang digantungkan menggunakan tali kemudian ditenggelamkan ke dalam laut. Kotak-kotak itu yang nantinya digunakan sebagai tempat untuk menaruh rajungan yang bertelur.

“Bentuknya seperti rumah-rumahan dari bambu yang sudah dibelah dan dirangkai menjadi kotak-kotak berukuran 30 centimeter. Karena membutuhkan biaya yang cukup banyak, akhirnya nelayan di Gedongmulyo memodifikasinya dengan keranjang buah. Itu justru lebih efisien,” terangnya.

Mekanismenya, kata Dia, nelayan yang mendapatkan rajungan bertelur dari hasil melaut langsung diletakan di apartemen rajungan. Setelah rajungan menetas, baru nelayan bisa mengambil indukannya untuk dijual.

“Setiap kotak diisi satu rajungan. Karena rajungan memiliki sifat kanibal, sehingga harus dipisah dengan yang lain,” ungkapnya.

Keberadaan telur rajungan yang menetas di sekitar apartemen tentu ke depannya akan memberi keuntungan bagi para nelayan. Sebab nelayan tidak perlu jauh-jauh melaut karena jumlah rajungan yang ada di sekitar apartemen semakin melimpah.

“Biar nanti para nelayan sekitar melautnya untuk mencari rajungan ya hanya sekitar situ. Tidak usah jauh-jauh, sehingga menguntungkan perbekalan,” ucapnya.

Melihat kesuksesan apartemen rajungan di Dukuh Layur Desa Gedongmulyo, membuat Dinlutkan Rembang  membuatnya di wilayah lain. Seperti di Desa Banyudono Kecamatan Kaliori, Desa Pandean Kecamatan Rembang, dan Desa Sukoharjo Kecamatan Rembang.

Pada masing-masing desa terdapat 4 titik apartemen rajungan yang dibangun. Jika ditotal, Kabupaten Rembang memiliki 16 apartemen rajungan yang dibangun untuk melestarikan rajungan.

Untuk Desa Banyudono, Pandean, dan Sukoharjo saat ini sifatnya masih menjadi embrio dari pembangunan apartemen rajungan. Proses awal pembuatan habitat dengan menggunakan kerang hijau masih dilakukan hingga saat ini.

“Istilahnya disana itu dilumutkan dulu. Ini masih ke arah kerang hijaunya dulu yang nanti kerang hijaunya Ketika sudah bisa menghasilkan untuk pemberdayaan nelayannya, baru nanti kita tambah ke model apartemen rajungan,” bebernya.

Ada keuntungan lain dari adanya apartemen rajungan. Selain untuk melestarikan rajungan, keberadaan apartemen rajungan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem laut. Apartemen rajungan akan memancing habitat laut lainnya untuk berkembangbiak di apartemen rajungan.

“Fungsinya lagi juga nanti ada kerang. Kerang hijau nanti akan menempel pada tali-tali yang digunakan untuk menggantungkan rumah rajungan. Kerang hijau rata-rata, dan bonusnya bisa untuk sarana memancing. Karena pasti akan banyak ikan karena disana ada habitat yang benar-benar hidup. Teman-teman banyak yang menggunakannya untuk mancing karena diatasnya ada panggungnya,” pungkasnya.  (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version