Wagub Jateng Taj Yasin dalam sambutannya mengatakan, Pemprov Jateng terus berupaya menurunkan angka kemiskinan. Gus Yasin mengaku masih banyak PR yang perlu dikerjakan, utamanya terkait kemiskinan ekstrem.
“Tentu kami Pemprov Jateng, meminta maaf kepada Anda semua. Khususnya saya dan mas Ganjar, karena yang banyak kesalahan adalah dua orang ini. Karena kami tidak bisa menyenangkan seluruh warga,” kata Gus Yasin.
“Ini yang kami tekankan. Bahwa pintu masuk kemiskinan ekstrem adalah kesehatan, stunting. Untuk menghindari itu semua kami berharap bahwa hidup sehat, lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Lebih jauh, Wagub Jateng menyampaikan bahwa Jateng Bersholawat telah digelar selama 10 tahun terakhir. Ia merasa bersyukur masyarakat Rembang mendapatkan kesempatan mengikuti sholawatan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf.
“Semoga di tahun depan (sholawat) juga diikuti (diselenggarakan) oleh kabupaten kota. Saya ucapkan terima kasih kepada Habib Syech yang memberikan waktu. Akhirnya beliau bersedia untuk hadir di tengah kita,” ujarnya.
Sementara itu Habib Syech Abdul Qodir Assegaf mengungkapkan rasa rindunya terhadap KH. Maemoen Zubair. Namun demikian Habib Syech sudah sedang bisa bertemu dengan putra- putra Almaghfurlah KH Maimoen Zubair,
“Hati kami, yang selalu ingat karena beliau orang yang luar biasa. Beliau datang dua kali ke Solo, beliau selalu merangkul saya. Berat rasa hati datang ke sini, karena selalu ingat beliau. Hari ini, saya dipanggil oleh beliau,” katanya.
Habib Syech berpesan, agar warga di Kecamatan Sarang terus berbenah ke arah yang lebih baik. Menurutnya Sarang merupakan tempat berpijaknya para ulama besar, sehingga perlu dijaga dengan akhlak yang mulia.