Pemerintah Kabupaten Rembang

Jurnalis Harus Mampu Menjadi Penetralisir Berita Hoax

Wakil Bupati Rembang,Bayu Andriyanto,SE mengharap jurnalis menjadi penetralisir berita-berita hoax yang saat ini marak terjadi.  Melalui berita yang akurat,akuntabel dan terukur tentu akan menjadi pencerahan bagi masyarakat.

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan Orientasi Jurnalistik dan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke 71 tahun 2017 tingkat Jawa Tengah. Kegiatan tersebut dihadiri oleh jurnalis dari berbagai kabupaten khususnya di wilayah eks karisidenan Pati.

Wabup menambahkan media atau jurnalis memiliki peran dalam menyampaikan penjelasan terkait beberapa hal yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya terkait permasalahan infrastruktur jalan yang saat ini memang sejumlah masih dalam kondisi rusak yang tentu dikeluhkan masyarakat.

“Seperti kondisi jalan yang rusak akan ditanami pisang, itu merupakan bentuk kekesalan masyarakat. Tapi mau bagaimana,kita sudah menganggarkan, namun terkendala ada mekanisme atau proses yang harus dilalui. Kalau situasi itu tidak saling mengerti akan rawan,nah disinilah peran serta jurnalis yang bisa menetralkan dan menjelaskan tentang syarat-syaratnya( syarat untuk perbaikan jalan).”

Lebih lanjut Wabup meminta bantuan kepada rekan-rekan jurnalis di HPN yang dipusatkan di Rembang ini bisa mengangkat atau mempromosikan berbagai obyek wisata di Rembang. Terlebih di tanggal 3 Maret 2017 besok dalam rangkaian kegiatan HPN ke 71 tingkat Jateng ada tour jurnalis ke beberapa destinasi wisata yang ada di Rembang.

“Karena Rembang saat ini tengah berupaya mengembangkan pariwisata. Dengan pariwisata ini akan menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat,”imbuhnya.

Pemkab Rembang dalam hal ini siap berperan serta dalam mendukung “Jateng Gayeng” termasuk disektor pariwisata. Karena Jawa Tengah juga menjadi pariwisata sebagai sektor unggulan.

Sementara itu Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa ,Amir Machmud NS menuturkan bahwa dengan tema “Pers Sehat Bangsa Hebat” diharapkan rekan-rekan pers menjadi jurnalis yang berkompeten yang menghasilkan karya berita yang akuntabel dan terverifikasi. Dengan demikian berita tersebut bisa dipercaya oleh masyarakat.

“Melalui orientasi ke PWI an ini merupakan langkah yang penting ketika ingin membangun sebuah kompetensi. Saya posisikan program orientasi kejurnalistikan yang akan kami lakukan di setiap kabupaten kota di jawa tengah ini menjadi program primadona.”

Masuk ke dalam anggota PWI harus melalui tahapan-tahapan. Ada ujian atau filter sesuai AD/ART PWI.

Dalam orientasi jurnalis ada tiga materi yang diberikan. Diantaranya konfergensi media dan jurnalistik masa kini,materi ke PWI an serta Kode etik jurnalistik dan hukum Pers. (Mifta)

Exit mobile version