Pemerintah Kabupaten Rembang

Kangen Syawalan, Momentum Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Tradisi Syawalan dibuka secara resmi Senin (9/5/2022) oleh Bupati Rembang H.Abdul Hafidz. Proses pembukaan dimulai dari rombongan Bupati , Wakil Bupati Mochamad Hanies Cholil Barro’ dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Rembang berjalan kaki dari kantor Bupati menuju TRP Kartini dengan diiringi dua gunungan kupat dan lepet.

Kelompok tong – tong klek bernama Paguron dari Desa Mondoteko pemenang juara 3 festival tong- tong klek bulan Ramadan tahun ini pun tampil dalam pembukaan Syawalan . Tak hanya itu ,tari kupatan pun ditampilkan dari penari- penari Sanggar Tari Galuh Ajeng.

Dalam kesempatan itu gunungan yang berisi ribuan kupat dan lepet pun dibagikan dan diperebutkan pengunjung yang datang ke syawalan.

Ada sekitar 170an pedagang yang terdaftar dalam Syawalan kali ini. Dari kesepakatan sewa mereka akan menempati lapak disana sampai 13 Mei mendatang.

Tak hanya di area wisata saja, pedagang juga ada yang menggelar lapak di pinggir jalan Pantura sekitar Taman Kartini. Ke arah barat sampai depan Kantor Pos, ke arah timur sampai dengan depan Kantor Bupati Rembang. Mereka menjual berbagai barang seperti mainan anak-anak, gerabah, kerajinan, perabot rumah tangga, bermacam makanan, jajanan,minuman, hingga hewan peliharaan.

Bupati Hafidz dalam sambutannya mengatakan event bertajuk Kangen Syawalan ini merupakan momentum sebagai upaya peningkatan pertumbuhan ekonomian masyarakat, setelah dua tahun ditiadakan. Terlihat dari kunjungan wisatawan ke Kota Garam selama syawalan ini melonjak tajam.

Sejak pasca lebaran sampai Minggu 8 Mei 2022, dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten tercatat ada 12 ribu lebih wisatawan berkunjung ke TRP Kartini ini setelah 2 tahun tutup karena adanya pandemi, sedangkan untuk total kunjungan di seluruh destinasi wisata yang ada di Rembang mencapai 227 ribu lebih. Bupati memperkirakan dengan adanya tradisi syawalan di TRP Kartini ini mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisata lagi.

“Senin selasa ini gongnya syawalan, mungkin di TRP Kartini tidak hanya 2000, 3000 kunjungan, bisa saja puluhan ribu. Kalau kita hitung bisa mencapai 250 ribu wisatawan besok, kita bisa menghitung satu orang mengeluarkan Rp.100ribu berarti Rp. 25 milyar uang yang bergerak di wilayah kita, inilah yang Bapak Presiden inginkan, bisa mengendalikan covid-19 juga pertumbuhan ekonomi cepat, ” ungkapnya.

Digelarnya tradisi syawalan tak lepas dari progres vaksinasi di Kabupaten Rembang terbilang bagus. Capaian vaksinasi dosis 1 umum sudah mencapai 90 persen, dosis 2 sudah 79 persen, sedangkan untuk lansia dosis 1 sudah 78 persen dan dosis 2 nya 52 persen.

“Untuk menuju level 1 harus memenuhi cakupan vaksin dosis 2 umum 70 persen , dosis 2 lansia 60 persen. Berarti kita kurang 8 persen, kalau kita hitung di kisaran 4000 suntikan, sementara itu kita masih ada tabungan 25 ribu yang sudah disuntik tetapi belum terentri di data PCare, 25 ribu ini didalamnya pasti ada lansia , disamping itu ada percepatan sebelum hari raya ada 2000 suntikan, maka secara de facto saya yakin kita sudah level 1, berarti kita sudah aman dari penyebaran covid-19,” terangnya.

Dari capaian vaksinasi itu , Bupati mengungkapkan kegiatan sosial kemasyarakatan telah dibuka lebih longgar, masyarakat yang ingin menggelar pagelaran seni seperti wayang kulit dan kethoprak pun dipersilahkan. Yang terpenting semuanya taat pada protokol kesehatan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Mutaqin menambahkan TRP Kartini yang menjadi pusat lokasi syawalan sudah 2 tahun ditutup karena pandemi. Namun setelah dibuka usai lebaran sampai hari Minggu kemarin sebanyak 12.435 orang datang ke TRP Kartini.

“Rata- rata sehari bisa mencapai 2000 pengunjung. Sedangkan tertinggi kemarin hari minggu mencapai 3.766 pengunjung.”

Heni Puspitasari warga Desa Karasgede mengaku selalu datang ke syawalan bersama keluarga. Disana dirinya selalu berbelanja mainan anak dan gerabah.

“Ya seneng selalu ke sini kalo syawalan, kemarin dua tahun kan tidak ada. Beli mainan pastinya sama perabot rumah tangga dan gerabah,” ungkapnya.

Dari pantauan di Senin ini, TRP Kartini dikunjungi banyak orang yang ingin mengobati rindunya terhadap tradisi tahunan ini. Petugaspun tampak mengatur arus lalu lintas agar tak terjadi kemacetan di depan TRP Kartini sampai depan kantor Bupati. (Mif/Rud/Kominfo)

 

 

 

Exit mobile version