Pemerintah Kabupaten Rembang

Kartini Mengaji , Menyiratkan Sosok Pahlawan Emansipasi Yang Agamis

Peringatan Hari Kartini ke 143 tahun ini juga dilaksanakan kegiatan Kartini Mengaji pada Rabu malam (20/4/2022) di pendapa Museum RA Kartini. Puluhan orang termasuk jajaran Pemkab Rembang dan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan , seperti GP Ansor, Fatayat , Muslimat melafazkan ayat- ayat suci Al-Qur’an.

Tak hanya mengaji, di malam yang diiringi turunnya air hujan itu juga menyuguhkan aksi treatrikal dan pembacaan surat Kartini. Penampilan tersebut membuat mereka yang datang usai mengaji hening seolah ingin mengetahui alur cerita treatrikal yang mengisahkan tentang Pahlawan Emansipasi Wanita Indonesia itu.

Treatrikal tentang RA Kartini berlangsung sekira 15 menit. Sosok RA Kartini sendiri diperankan oleh Berlianda Fitriasari
dan Bupati Rembang Raden Adipati Djojo Adiningrat diperankan oleh Arifin ” Ipin ” seniman dari Tasikagung. Untuk yang membacakan surat Kartini yakni Siti Halimatussa’diyah istri dari Wakil Bupati Rembang .

Selanjutnya KH.Abdul Aziz mengupas tentang surat Al- Baqarah ayat 257. Dimana ayat tersebut ternyata merupakan inspirasi munculnya buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Acara kemudian diakhiri dengan tausyah dari KH. Amir Mahmud.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang Mutaqin mengatakan kegiatan Kartini Mengaji ini menggantikan Kirab Pataka yang selama ini ada. Hal itu dilakukan setelah adanya koordinasi sumber data dan sejarah bahwa RA Kartini juga merupakan Santri.

“Kartini ini adalah santri, ini belum banyak diketahui. Sesuai pertimbangan maka acara kirab pataka kita ganti Kartini Mengaji, ” jelasnya.

RA Kartini pernah nyantri kepada Kiai Sholeh Darat di Semarang. Pada saat RA Kartini menikah dengan Bupati Rembang Raden Adipati Djojo Adiningrat pada 1903, Kiai Sholeh Darat pun memberinya kado Al-Qur’an pegon gandul yang sampai sekarang tersimpan rapi di Museum RA Kartini.

Sedangkan Bupati Rembang H.Abdul Hafidz dalam sambutannya mengatakan RA Kartini merupakan sosok wanita yang luar biasa. Pemikiran dan perjuangannya yang jauh lebih maju kala itu , tak lepas dari keimannya kepada Allah Swt yang kuat.

“Dobrakannya ini tak lepas dari keimanannya yang beliau tancapkan ilmu dari Kiai Sholeh darat . Bahwa Allah pasti akan mengeluarkan kita dari kesesatan ke terang benderang manakala memang kita benar- benar punya niat untuk memperjuangkan bangsa Indonesia, ” ungkapnya.

Dari kegiatan Kartini Mengaji dengan sejarahnya membuktikan bahwa selain wanita cerdas, RA Kartini merupakan sosok yang agamis. Bupati Hafidz yakin jika kaum perempuan termasuk para ibu mencontoh sosok RA Kartini, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang terhormat dan maju. (Mif/Rud/Kominfo)

Exit mobile version