Pemerintah Kabupaten Rembang akan mendapatkan amunisi tambahan untuk penurunan atau pencegahan kasus stunting baru. Amunisi baru itu yaitu program Kedaireka.
Program itu disosialisasikan melalui seminar Kedaireka sebagai strategi aksi holistik terintegrasi berbasis kearifan lokal dalam mendukung kemandirian kesehatan guna percepatan dan pencegahan penurunan stunting di hotel Pollos, Jum’at (30/9/2022).
Dalam seminar itu didatangkan dua narasumber, yaitu dokter spesialis anak dr.Muhammad Fathoni Kurnia pencegahan stunting di 1000 hari pertama kehidupan dan Nitya Apranadyanti Sub Koordinator BKB anak dan Ketahanan Keluarga Lansia BKKBN Jawa Tengah. Sedangkan berbagai pihak yang hadir dalam seminar itu, diantaranya tim riset, praktisi, peneliti, mitra, perwakilan UMKM,
mahasiswa, tenaga kesehatan,seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instansi vertikal seperti TNI dan Polri.
Nantinya kegiatan yang dilakukan adalah intevensi spesifik dan intervensi sensitif. “Intervensi spesifik ini antara lain pada balita, ibu dan remaja, kemudian intervensi sensitif ini pada lingkungan, ” imbuhnya.
Dalam program Kedairika nantinya setelah workshop tentang program ini dilanjutkan dengan pembuatan produk makanan tambahan (PMT) bergizi untuk penderita stunting dari bahan pangan lokal seperti ikan atau kelor. Selanjutnya pendampingan terhadap keluarga yang memiliki anak dengan gizi buruk oleh berbagai pihak, baik Mahasiswa UNNES dan Pemkab Rembang. Nantinya program ini akan dievaluasi secara berkala guna mendapatkan hasil percepatan penurunan stunting yang maksimal.
Wabup Hanies yang juga mendapat amanah sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Rembang mengungkapkan penurunan stunting sudah cukup bagus, dari yang ditargetkan pemerintah 14 persen tahun 2024, kini sudah 13,9 persen. Karena capaian tersebut, Pemkab memiliki target sendiri hingga satu digit pada tahun 2024 nanti.
“Kita tidak mau ketinggalan dengan negara lain tahun 2045. Kita harus selamatkan generasi masa depan kita, kalau mau keroyokan dalam penanganan stunting insyaAllah bisa, ” pungkasnya. (Mif/Rud/Kominfo)